Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementan: Jelang Nataru, Stok Cabai dan Bawang Merah di Tarakan Aman

        Kementan: Jelang Nataru, Stok Cabai dan Bawang Merah di Tarakan Aman Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan pemantauan ketersediaan dan harga bahan pangan langsung ke pasar induk dan eceran di Provinsi Kalimantan Utara, tepatnya Kota Tarakan, Jumat (23/12/2022). Pemantauan ini bertujuan untuk mengantisipasi kerawanan pangan jelang Natal dan tahun baru (Nataru).

        Tim Pemantauan bersama dengan Dinas Pertanian setempat melakukan pemantauan ketersediaan dan harga cabai serta bawang langsung ke Pasar Induk Gusher sebagai pasar terbesar di Kota Tarakan. Di pasar ini, ketersediaan cabai dan bawang merah aman dan harga stabil.

        Baca Juga: Menjelang Nataru, Lonjakan Harga Cabai Merah Hingga Beras Perlu Diwaspadai

        Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, mengungkapkan ketersediaan cabai dan bawang merah menjelang Nataru masih aman dan terkendali, baik di wilayah Jawa maupun di Luar Jawa.

        "Pemantauan dan pengamanan ketersediaan cabai dan bawang merah ini dilakukan rutin oleh Ditjen Hortikultura dan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, khususnya mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional. Dari hasil laporan Tim Pemantauan, ketersediaan cabai dan bawang merah di Tarakan aman dan terkendali," ungkap Prihasto.

        Petugas pasar dari Dinas Pertanian Kota Tarakan, Yeni menyampaikan, di Kota Tarakan, harga cabai dan bawang merah cenderung stabil. "Cabai dan bawang merah, cenderung stabil dan aman baik dari harga maupun ketersediaannya menghadapi Nataru," jelas Yeni.

        Baca Juga: Antisipasi Harga Pangan Meroket Jelang Nataru, Mak Ganjar Bagikan 500 Pohon Cabai di Jaktim

        Tim Pemantauan juga melaporkan pedagang di Pasar Induk Gusher mengambil produk pangan, salah satunya bawang merah langsung di Pelabuhan Malundung, sedangkan untuk cabai diambil langsung ke petani.

        "Kami selalu langsung membeli ke Pelni dan petani. Makanya, harga di sini hampir selalu stabil," ujar Debora, salah satu pemilik lapak terbesar komoditas hortikultura di Pasar Induk Gusher.

        Pernyataan Debora ini dikuatkan oleh pedagang besar lainnya, yaitu Ibu Usman yang sehari-hari melayani pedagang eceran lainnya.

        "Mendekati Natal dan Tahun Baru ini memang ada kenaikan harga, namun tidak terlalu signifikan. Masih normal dan termasuk stabil," terangnya.

        Baca Juga: Bantu Tekan Inflasi, SYL Sebut Petani Cabai dan Bawang Bantu Stabilkan Kebutuhan Pangan Negara

        Informasi dari kedua pedagang besar ini, menjelang Nataru harga bawang merah (BM) berkisar Rp45.000, cabe merah besar (CMB) Rp35.000, cabe merah keriting (CMK) Rp37.000, cabe rawit merah (CRM) Rp50.000, dan bawang putih (BP) Rp28.000. Harga ini masuk dalam kategori harga normal dan akan bergejolak jika harga sudah diatas Rp90.000 untuk CRM dan Rp50.000 untuk BM.

        Ketersediaan bawang merah sendiri sangat bergantung dengan pasokan dari Enrekang Sulawesi Selatan, sementara untuk cabai masih berasal dari dalam Kota Tarakan sendiri.

        Baca Juga: Pemerintah Siapkan Banten jadi Lumbung Cabai Nasional

        Seorang pembeli di Pasar Induk Gushes, Sotir mengungkapkan kondisi harga cabai dan bawang merah tidak ada masalah.

        "Harga cabai dan bawang merah aman-aman saja. Kalaupun ada sedikit perbedaan harga, itu tidak masalah karena mutunya bagus," pungkas Sotir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: