Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Risdiana Wiryatni: Perempuan Indonesia Harus Peka Terhadap Perkembangan Zaman

        Risdiana Wiryatni: Perempuan Indonesia Harus Peka Terhadap Perkembangan Zaman Kredit Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perempuan Indonesia dituntut untuk lebih peka dan peduli terhadap setiap detik perkembangan zaman sehingga siap untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Strategi Foundations, Risdiana Wiryatni, Minggu (8/1/2023).

        "Perempuan pada saat ini berperan besar, baik sebagai pribadi, istri, ibu, serta warga negara yang berkewajiban mendidik generasi penerus. Perempuan Indonesia juga harus dapat mengambil bagian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata Risdiana, yang juga pengusaha sejumlah media ini.

        Baca Juga: Srikandi Ganjar Galakkan Hidup Sehat Bagi Perempuan Milenial di Depok

        Risdiana menyebut, berada dalam era digitalisasi atau era Four Point O (4.0) yang serba canggih, memberikan peluang bagi seluruh perempuan Indonesia untuk lebih mudah memberikan kontribusinya bagi kemajuan bangsa melalui akses internet, media sosial, smartphone, serta jaringan multimedia lainnya. Namun, penggunaannya harus tetap bijak, khususnya untuk hal-hal yang positif, edukatif, dan bersifat membangun.

        Peran Perempuan dalam Dunia Politik

        Saat ini partisipasi perempuan Indonesia dalam Parlemen masih sangat rendah. Menurut data dari World Bank (2019), negara Indonesia menduduki peringkat ke-7 se-Asia Tenggara untuk keterwakilan perempuan di parlemen.

        Risdiana menyoroti rendahnya angka keterwakilan perempuan di parlemen sedikit banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender dan belum mampu merespons masalah utama yang dihadapi oleh perempuan.

        "Perempuan harus mengambil peran strategis untuk memperbaiki kondisi bangsa ini, salah satunya melalui politik. Saat ini partisipasi perempuan Indonesia masih di bawah 30%. Pentingnya peningkatan partisipasi perempuan supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial. Selain itu, menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik," ujarnya.

        Dalam konteks politik, kata Risdiana, peran dan posisi kaum perempuan cukup kentara mengalami diskriminasi, masalah peran dan posisi kaum perempuan di wilayah publik merupakan bagian dari hak-hak asasi yang setiap manusia berhak memilikinya.

        Baca Juga: Puan Maharani Dinilai Jadi Satu-satunya Capres Perempuan yang Layak Duduk di Kursi RI 1

        Kendati begitu, Risdiana menegaskan prospek positif bagi keterwakilan politik perempuan harus diimbangi dengan tanggung jawab moral baik secara idealisme maupun implementasinya. 

        "Semua tergantung dari seberapa kuat idealisme dan dan konsistensi perjuangan kaum perempuan dalam panggung politik," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: