Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rilis Tren Pembayaran Digital Indonesia 2022, Bagaimana Prediksi Xendit untuk 2023?

        Rilis Tren Pembayaran Digital Indonesia 2022, Bagaimana Prediksi Xendit untuk 2023? Kredit Foto: Tri Nurdianti
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Startup fintech yang menyediakan solusi layanan keuangan sebagai payment gateway di Indonesia, Xendit Group telah merilis rangkuman data berjudul Tren Pembayaran Digital Indonesia 2022 yang mencatat tren mulai dari kategori sektor dengan volume transaksi tertinggi sampai dengan tren QRIS di Indonesia.

        Mikiko Steven selaku Director Xendit Group dalam acara media briefing pada Kamis (12/1/2023) menjelaskan bahwa rilis data yang dikeluarkan Xendit merupakan gambaran dari frekuensi penggunaan layanan Xendit Group oleh merchant.

        Data ini didasarkan pada data di mana sepanjang tahun 2022 sendiri, Xendit telah memproses lebih dari 200 juta transaksi pembayaran digital di Indonesia dengan total nilai transaksi mencapai lebih dari US$20 miliar atau sekitar Rp300 triliun atau dengan growth rate 30% YoY.

        Baca Juga: Xendit: Capaian Perjalanan 2022 dan Fokus Pengembangan Bisnis 2023

        Merangkum penjelasan dari Mikiko, berikut adalah beberapa temuan menariknya:

        1. Virtual Account jadi metode pembayaran paling populer. Dari 200 juta transaksi yang diproses oleh Xendit Group, mayoritas (36%) di antaranya adalah dengan transfer Virtual Account. Selain Virtual Account, penggunaan ewallet dan kartu kredit menempati peringkat kedua dan ketiga sebagai metode pembayaran terpopuler di antara merchant Xendit Group.
        2. Pay Later catatkan pertumuhan 10 kali lipat. Penggunaan fasilitas pembayaran Pay Later semakin diminati konsumen, terbukti dari volume pembayaran yang meningkat hingga 10 kali lipat, diikuti oleh kartu kredit (6 kali lipat), dan ewallet (5 kali lipat) dibandingkan tahun 2021.
        3. Sektor wisata dan hiburan bangkit signifikan pascapandemi. Xendit Group mencatatkan bahwa sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi pada tahun 2022 adalah Pariwisata (181,4%), Hiburan seperti gaming, tiket pertunjukan, tempat wisata (132,5%), dan Restoran (68,4%). Sektor-sektor ini mengalami lonjakan transaksi pada bulan November-Desember 2022 yang menunjukkan bahwa konsumen kembali membelanjakan uangnya untuk keperluan hiburan dan rekreasi pascapandemi.
        4. Transaksi tertinggi berada di sektor bisnis jasa. Dari sekian banyak merchant Xendit Group, data menunjukkan bahwa sektor yang mencatatkan frekuensi transaksi paling banyak adalah jasa (96 juta transaksi), layanan finansial (61,3 juta transaksi), dan produk digital (56 juta) seperti voucher gamer, eBook, dan lainnya.
        5. Penggunaan QRIS terus meningkat. Selama tahun 2022, Xendit Group memfasilitasi lebih dari 20 juta transaksi dengan volume nilai mencapai US$150 juta atau sekitar Rp2 triliun. Total volume transaksi ini meningkat 17,25% dari tahun 2021.

        Sementara itu, Rifai Taberi selaku Director Xendit Group memberikan prediksi pertumbuhan dan dominasi metode pembayaran pada tahun 2023, ia mengatakan,"mungkin Virtual Account masih akan tetap mendominasi karena sepertinya memang orang Indonesia sudah cukup nyaman untuk menggunakan Virtual Account dan Virtual Account ini sangat unik untuk di Indonesia, jadi mungkin sulit ditemukan untuk di negara-negara lain. Mungkin selain itu, uang elektronik juga akan tetap menjadi favorit".

        Tidak hanya itu, Rifai turut menyoroti hal menarik pada QRIS, di mana meski dalam data Xendit pertumbuhan QRIS hanya mencapai 17% pada tahun 2022, namun QRIS memiliki potensi yang sangat besar baik dari penggunaannya oleh masyarakat maupun dari sisi inovasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

        "Pertumbuhan 17% itu terjadi untuk transaksi pembayaran QRIS secara online, ini satu hal yang menarik. Artinya masih banyak sekali inovasi yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam hal ini untuk mengembangkan QRIS bertransaksi tanpa tatap muka. Jadi QRIS ini bisa juga diadopsi untuk melakukan pembayaran secara online. Nah kita melihat mungkin ke depannya QRIS akan semakin berkembang apalagi sudah terjadi pembayaran cross-border dengan QRIS yang kesempatan yang bisa dilakukan dengan metode pembayaran QRIS akan mungkin lumayan pesat pada tahun 2023," pungkas Rifai.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: