Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Risiko Kanker Hantui Anak-anak Indonesia, MPR: Kolaborasi, Kunci Naiknya Harapan Hidup Penyintas

        Risiko Kanker Hantui Anak-anak Indonesia, MPR: Kolaborasi, Kunci Naiknya Harapan Hidup Penyintas Kredit Foto: Instagram/Lestari Moerdijat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat menilai pemahaman dan deteksi dini kanker pada anak mesti ditingkatkan untuk menambah harapan hidup penderitanya. Pola hidup sehat harus diterapkan sejak dini, sehingga kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi. 

        Dia menilai, peningkatan harapan hidup bagi para penderita kanker anak mesti dilakukan dengan konsisten. Oleh sebab itu, Lestari menyebut kolaborasi antar lapisan masyarakat dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut.

        Baca Juga: Pimpinan MPR Soroti Realisasi Produksi Migas: Sepanjang 2022, Impor Migas Meningkat...

        "Upaya untuk meningkatkan harapan hidup anak penderita kanker harus terus dilakukan dengan konsisten, lewat kolaborasi yang baik dari para pemangku kepentingan dan masyarakat," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/2). 

        Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kata Lestari, sepanjang 2022 pasien kanker anak yang terdata di 12 rumah sakit besar di Indonesia berjumlah 1.821 anak.

        Berdasarkan catatan yang sama juga diungkapkan bahwa anak memiliki kecenderungan menderita beberapa tipe kanker karena adanya perubahan gen yang diturunkan dari orang tua. 

        Kendati demikian, bila ditemukan lebih dini dan langsung diberikan pengobatan, angka harapan hidupnya bisa lebih besar. Menurut Lestari, sejumlah catatan dari IDAI terkait kanker anak harus direspon dengan segera, lewat berbagai upaya yang harus didukung oleh para pemangku kepentingan dan masyarakat. 

        Baca Juga: Jelaskan Pinjaman Sandiaga, Pengakuan Anies Baswedan Buka Kotak Pandora: Jangan Maju, Bangsa Ini Tak Butuh...

        Untuk mewujudkan daya dukung yang kuat terhadap penanganan kanker anak di tanah air, kata Lestari, dibutuhkan pemahaman yang baik semua pihak tentang kanker pada anak. Upaya deteksi dini kondisi kesehatan setiap anak harus dilakukan secara konsisten agar sejumlah potensi penyakit yang ada bisa ditangani sejak awal. 

        Jumlah anak penderita kanker yang hampir mencapai 2.000 anak itu, kata dia, harus menjadi kewaspadaan kita bersama untuk segera menindaklanjuti dengan langkah nyata agar dapat konsisten menekan jumlah anak penderita kanker di tanah air. 

        Baca Juga: Bersatu Lawan Anies Baswedan, Duet Prabowo-Airlangga Sulit Dikalahkan: Suara Jokowi Akan Pindah...

        Lestari menilai, pemerintah bersama masyarakat harus membangun kolaborasi yang baik dalam mewujudkan sistem deteksi dini yang mampu mencegah berkembangnya sejumlah penyakit, termasuk kanker pada anak. 

        Baca Juga: Bermain-main Soal Dana Pinjaman, Pengakuan Anies Buat Fahri Hamzah Geram: Stop Biaya Politik Ilegal!

        Selain itu, kata dia, upaya pengobatan kanker anak juga harus menjadi perhatian bersama dari sisi pemenuhan jumlah tenaga kesehatan dan juga fasilitas kesehatan yang memadai.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: