Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Internet Sehat dan Aman dengan Beretika dan Mematuhi Norma

        Internet Sehat dan Aman dengan Beretika dan Mematuhi Norma Kredit Foto: Kemenkominfo
        Warta Ekonomi, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur -

        Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk komunitas di wilayah Kalimantan pada Rabu (22/2/2023), salah satunya mengangkat topik "Pahami Tentang Pentingnya Internet Sehat dan Aman".

        Internet memudahkan manusia dengan berbagai kegunaan di dunia pendidikan, ekonomi, kesehatan, interaksi sosial, hingga pariwisata. Namun di balik itu, penggunanya tetap harus mewaspadai risiko buruk seperti ancaman keamanan hingga kejahatan digital yang mungkin terjadi.

        Baca Juga: Belajar Digital Skills untuk Memperluas Ladang Cuan di Media Sosial Hingga Berhati-hati Investasi Bodong

        "Konsep penggunaan internet yang sehat dan aman harus memenuhi aspek kemampuan melindungi diri sendiri serta orang lain dari kemungkinan bahaya atau risiko di dunia online," ungkap Relawan TIK Provinsi Bali, Bidang Komunikasi Publik, I Wayan Karnawa, nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk komunitas di Kalimantan, Rabu (22/2/2023).

        Semua itu dapat dilakukan dengan cara bijak saat menggunakannya dan sesuai etika maupun norma, tanpa membahayakan keamanan diri sendiri ataupun orang lain.

        "Dengan tidak menyebarkan data pribadi, melakukan hal-hal negatif di internet atau menuliskan komentar tidak baik seperti hoaks misalnya dan tidak melanggar UU ITE," sambungnya.

        Ia mencontohkan dampak dari penggunaan internet yang tidak sehat seperti untuk bergosip, melakukan bullying atau perundungan, justru menjadikan anti-sosial karena sibuk dengan ponsel pribadi. Selain itu perilaku menyebar konten-konten dewasa, dan memanfaatkannya untuk melakukan penipuan.

        Narasumber lainnya, Staf Pengajar Prodi Jurnalistik UIN Alauddin Makassar, A. Fauziah Astrid, membicarakan tentang perilaku cyberbullying. Berhubungan dengan budaya digital, ia mengatakan saat ini menemukan berbagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

        Baca Juga: Era Digitalisasi, Jokowi Keluhkan Masih Lamanya Perizinan Investasi

        Aspek toleransi dan menghargai privasi orang lain misalnya banyak tergerus dengan perilaku cyberbullying.

        "Perilaku melecehkan ataupun merendahkan orang lain ini kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja, baik yang dilakukan secara online maupun melalui telepon seluler," paparnya.

        Untuk mencegah menjadi korban cyberbullying, ia menyarankan untuk tidak merespons atau membalas pelaku. Selain itu bisa juga mengadukan pada orang yang dipercaya, menyimpan semua bukti, segera blokir pelaku, dan sebaiknya selalu berusaha berlaku sopan di dunia maya.

        Tentunya perilaku cyberbullying memberi dampak pada korban secara psikologis, juga dampak sosial yang membuat orang tersebut menarik diri dan tidak percaya diri. Bahkan cyberbullying juga bisa menyebabkan penurunan prestasi pada anak di sekolah.

        Baca Juga: Jadi Bank Digital, Bank Raya Makin Mantap Garap Segmen Pembiayaan Hijau

        Selanjutnya hadir narasumber lainnya Dosen Politeknik Negeri Samarinda, Mulyanto yang membahas topik "Mari Melawan Kejahatan Siber di Dunia Digital". Ia mengungkapkan terkait dengan masifnya penggunaan internet, maka pengguna harus mengamankan perangkat software maupun hardware.

        Salah satu yang terkenal mengancam perangkat adalah malware (malicious software). Malware ini biasa digunakan pelaku untuk mencuri akun dan password pengguna, melacak lokasi dan aktivitas pengguna, hingga mencuri informasi pribadi berupa data dan galeri foto.

        "Solusinya dengan mengunduh aplikasi seluler dari tool resmi seperti di Google Play Store dan App Store, serta gunakan PIN atau pola sandi, dan rutin backup data ke internet di Google Drive atau Dropbox," sebut Mulyanto.

        Ia juga mengingatkan agar pengguna bisa menggunakan internet secara bijak. Mengamankan data pribadi dengan tidak menyebarkannya ke media sosial, serta lebih teliti saat berselancar di internet karena kebanyakan dari malware juga disebar lewat situs palsu. Karena itu perhatikan alamat URL yang tertera apakah resmi dan aman untuk dijelajahi.

        "Yakinkan bahwa link yang didapat memang mengarah ke situs yang dituju," sambungnya lagi.

        Baca Juga: Berbahasa Inggris Hingga Desain Grafis, Optimalkan Penggunaan Teknologi Digital untuk Kembangkan Skill Pelajar

        Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan TIK Provinsi Bali, Bidang Komunikasi Publik, I Wayan Karnawa dan Staf Pengajar Prodi Jurnalistik UIN Alauddin Makassar, A. Fauziah Astrid, serta Dosen Politeknik Negeri Samarinda, Mulyanto.

        Untuk diketahui, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: