Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Orang Dalam Bongkar Koalisi Perubahan Akan Diresmikan Sebelum Puasa, Siap Terang-terangan Usung Anies Capres

        Orang Dalam Bongkar Koalisi Perubahan Akan Diresmikan Sebelum Puasa, Siap Terang-terangan Usung Anies Capres Kredit Foto: Instagram/aniesbaswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koalisi Perubahan disebut-sebut akan dideklarasikan secara resmi oleh NasDem, Demokrat, dan PKS sebelum memasuki Bulan Ramadan. Hal ini dikatakan langsung oleh Juru bicara Anies Baswedan, yakni Hendri Satrio.

        Ia membocorkan, dalam deklarasi peresmian itu, Koalisi Perubahan juga akan secara resmi mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden (capres).

        Baca Juga: Surya Paloh Nggak Masalah AHY Jadi Cawapres Koalisi Perubahan, Jubir Anies Baswedan: Tunggu Keputusan Anies!

        "(Berdasarkan) komunikasi terakhir, itu (deklarasi koalisi dan capres) sebelum puasa. Mudah-mudahan Mas Anies juga sudah balik dari Australia, mudah-mudahan sebentar lagi," kata Hendri kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/3/2023).

        Hendri memperkirakan deklarasi resmi Koalisi Perubahan yang terdiri atas Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS itu bakal digelar dalam satu atau dua pekan lagi. Kini para pihak sedang mengatur waktu. 

        "(Penghalang deklarasi) waktu aja sih sebenarnya. Ketersediaan waktu ketua umum partai, Presiden PKS serta kesediaan waktunya capres," ujar Hendri. 

        Hendri mengatakan, deklarasi bakal dilakukan dalam waktu dekat karena sudah tidak ada lagi gesekan di antara partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan. Perbedaan pendapat soal siapa sosok bakal calon presiden Anies sudah bisa diatasi. 

        Baca Juga: Anies Ditanya Strategi Politik Identitas oleh Media Australia, Jawabannya Mengejutkan: Bukan Tentang Siapa yang Dukung, Tapi...

        "Bahkan, Pak Surya Paloh sudah oke dengan nama-nama yang ada, termasuk Mas AHY, dan PKS kemarin mengajukan nama. Semuanya sepakat Mas Anies yang pilih," ujar Hendri. 

        "Jadi sebetulnya tidak ada gesekan yang berarti. Tidak ada proses demokrasi yang sekeras sebelumnya lah, setelah PKS deklarasi," imbuhnya. 

        Sebelumnya, masing-masing partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sudah resmi mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden untuk Pemilu 2024. Dengan mendeklarasikan diri secara resmi bergabung dalam Koalisi Perubahan, maka tiga partai itu sudah punya tiket untuk mengusung Anies sebagai calon presiden. 

        Pasalnya, dengan bergabungnya tiga partai politik itu, berarti ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen kursi parlemen sudah terpenuhi. Nasdem punya 10,26 persen kursi, Demokrat 9,4 persen, dan PKS 8,7 persen.

        Baca Juga: PSI Sesumbar Nggak Bakal Gabung Koalisi Perubahan Meski Dunia Runtuh, Loyalis Anies: Yang Mau Nerima Elu Siapa?

        Sebelumnya, analis politik yang juga Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, memprediksi penentuan figur calon wakil presiden (cawapres) yang akan disandingkan dengan Anies Baswedan tidak akan mudah. Arifki menyebut tiga partai yang sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres yakni Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat sama-sama mengklaim paling dekat dengan mantan Gubernur DKI 2017-2022 itu. 

        "Dulu Anies itu hanya milik Nasdem saja. Tetapi, saat ini PKS dan Demokrat juga mengklaim lebih dekat dengan Anies. Dari ketiga partai ini tidak ada parpol yang memiliki suara yang dominan. Pertanyaanya, siapa partai yang bakal menjadi ketua kelasnya? Nasdem, PKS, atau Demokrat," kata Arifki, Jumat (3/3/2023). 

        Arifki melihat Nasdem bisa saja merasa jadi partai yang paling dominan karena menjadi partai pertama yang mendeklarasikan dukungan kepada Anies. Tetapi PKS, kata dia, juga dapat menunjukkan kedekatan lebih kepada Anies karena sudah mendukung sejak hajatan Pilkada DKi Jakarta 2017 lalu. 

        Baca Juga: Anies Jadi Tumbal Kasus Kebakaran Plumpang, Loyalis Sebut Polanya Mirip Anwar Ibrahim: Kalangan Elit Tidak Ada yang Senang

        Sementara, Demokrat juga punya masa lalu dengan Anies di mana mantan rektor Universitas Paramadina itu dulu merupakan peserta konvensi calon presiden Demokrat di tahun 2014. 

        "Permasalahan ini bakal menyulitkan solidaritas koalisi perubahan. Sebelumnya Nasdem mungkin saja dominan karena lebih awal mendeklarasikan Anies sebagai capres. Tetapi, setelah PKS dan Demokrat mendukung Anies, daya tawar yang dimiliki oleh ketiga partai ini sama," ujar Arifki.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: