Sepanjang setahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kian melaju. Tidak hanya ekonomi, tetapi juga berbagai pelayanan masyarakat semakin dirasakan langsung berjalan lebih baik.
"Layaknya pohon bambu, semakin tua semakin kuat. Selama setahun ini, kami telah menanamkan fondasi yang kokoh untuk masa depan Provinsi Sulbar lebih baik," ungkap Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik, yang juga Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (9/5/2023).
Baca Juga: Rencana Ekspor Ribuan Ton Cangkang Sawit dari Sulbar ke Jepang
Terkait pertumbuhan ekonomi, Akmal mengutarakan pertumbuhan ekonomi Sulbar gemilang. Pada Mei 2022, Sulbar mencapai pertumbuhan tertinggi 1,04% (YoY) yang dimotori geliat lapangan usaha, penyediaan akomodasi, sektor makan minum, pertambangan dan penggalian, serta pengadaan air.
Perkembangan terkini, Akmal menjelaskan pertumbuhan ekonomi (YoY) Kuartal I 2023 mencapai 3,59% dan jauh meningkat dibanding Kuartal I-2022 dan bertumbuh sebesar 1,04%.
"Meski, angka ini belum kembali pulih normal sebelum masa krisis yang sempat pertumbuhan mencapai 6%. Sedangkan Kuartal I tahun 2020 masih berada posisi 4,86% serta tahun pandemi 2021 mengalami minus di posisi -2,22," jelasnya.
Penyerapan APBD dan Inflasi
Dari aspek pengelolaan fiskal, Pj Gubernur Sulbar ini melanjutkan, tingkat penyerapan APBD tahun 2022 lalu telah mencapai 94,48%, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 84,1%.
"Dengan tingkat penyerapan belanja yang baik ini, Sulbar meraih posisi ketujuh serapan belanja daerah secara nasional," kata Akmal.
Begitu pun, lanjutnya, pengendalian Inflasi daerah, juga mengalami perbaikan. Sebelumnya, pada tahun 2022 tingkat inflasi Sulbar tercatat 4,85% di bawah inflasi nasional 5,51%.
"Dengan perkembangan sekarang berhasil dikendalikan inflasi sehingga selalu berada di bawah rata-rata nasional. Sulbar per Kuartal I tahun ini juga berhasil mencatatkan inflasi terendah nasional selama dua bulan berturut-turut, pada Maret 3,89% dan April 2023," ungkap Akmal.
Peningkatan pertumbuhan nilai tambah tercatat dalam APBD, yakni 11 dari 17 kategori lapangan usaha. Sumber pundi penghasilan terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
"Sementara dari sisi pengelolaan, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasa dari komponen net ekspor," terangnya.
Berbagai Inovasi Dilakukan
Pj Gubenur Sulbar, Akmal Malik, menerangkan, selama setahun terakhir, telah dilakukan inovasi pelayanan masyarakat, seperti penanganan stunting.
"Begitu pun perubahan SOP yang sebelumnya tidak ada menjadi penyediaan SOP penanganan stunting berbasis data desa presisi," kata Akmal.
Penanganan stunting, kata Akmal, masih bersifat sporadis, dalam perkembangan terakhir menjadi langah konkret dengan tercatatnya penurunan stunting.
"Seperti menjadikan keluarga berisiko stunting sebagai keluarga asuh, dengan orang tua asuh adalah pejabat Eselon 2 dan 3 di Pemprov Sulbar," urainya.
Pempov Sulbar, selama setahun terakhir, berupaya menekan tingkat pernikahan di bawah umur dengan persentase pernikahan dari 17,71% menjadi 11,7% saja. Hal ini menempatkan Sulbar dari 34 urutan nasional menjadi 27 urutan nasional.
Optimalisasi Aset Daerah
Inovasi lainnya, dikatakan Akmal, seperti diketahui, dalam setahun terakhir terjadi pengoptimalan aset daerah, yang sebelumnya banyak tidak termanfaatkan dan bahkan terbengkalai.
"Sekarang ini aset-aset itu dimanfaatkan seperti di Palipi, Kabupaten Majene, sebagai rest area. Mengoptimalkan aset balai benih ikan ponjang di Kab Majene yang sebelumnya terlantar," tuturnya.
Akmal menuturkan, dalam rangka optimaslisasi aset, pada Mei ini, mesin incinerator yang sebelumnya tidak dioperasikan sejak 2021, akhirnya bisa beroperasi melalui kerja sama antara Dinas Lingkungan Hidup daerah dan PT Wastex Internasitonal melalui BUMD Perseroda.
Akmal Malik menerangkan revitalisasi destinasi Pariwisata Pulau Karampuang, yang sebelumnya sebagai salah satu detinasi wisata unggulan Sulbar, selama ini tidak dikelola secara optimal. Sekarang tempat tersebut telah direvitaslisasi dengan melengkapi sarana, Plaza Karampuang, Voli pantai, villa, dan wisata mangrove bekerja sama dengan TNI.
Integritas Meningkat
Akmal Malik mengatakan, selama setahun terakhir, tingkat integritas ASN daerah mengalami perbaikan. Menurut survei penilaian KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), integritas Sulbar mengalami peningkatan pada tahun 2022 sebesar 66,92% dari sebelumnya 49,13 %.
Baca Juga: Sektor Transportasi Sumbang Inflasi Tinggi, Mendagri Sorot Tarif Angkutan Udara di Masa Mudik
Dalam survei penialian integritas KPK, tambah Akmal, lonjakan skor penilaian ini, yang sebelumnya menempatkan Sulbar berada di peringkat ke-34 provinsi (terendah se-Indonesia), sudah lebih baik yakni berada di level 20 secara nasional.
"Mengalami kenaikan integritas terbesar di antara provinsi lainnya," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: