Konsumsi minyak sawit dalam negeri periode April 2023 masih terus naik dibandingkan Maret, dengan kenaikan sebesar 4,7%.
Mengacu laporan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), kenaikan konsumsi dalam negeri terbesar terjadi untuk industri biodiesel (+8,7%) dan oleokimia (+7,5%) dikuti oleh industri pangan (0,9%).
Baca Juga: Bagaimana Dampak EUDR Sawit Terhadap Sektor Pangan, Energi, dan Industri?
"Dibandingkan dengan total konsumsi sampai dengan April 2022, konsumsi sampai dengan April 2023 lebih tinggi sebesar 19%," kata Direktur Ekskutif GAPKI, Mukti Sardjono, dalam keterangan resminya.
Sementara itu, produksi CPO+PKO April tercatat turun sebesar 5,1% dibandingkan Maret karena faktor musiman dan libur Hari Raya Idulfitri. Namun, produksi CPO+PKO hingga April 2023 adalah 8,1% lebih tinggi dari produksi CPO+PKO sampai April 2022.
"Dengan komposisi produksi, ekspor dan konsumsi dalam negeri, terjadi kenaikan stok akhir bulan April sebesar 15,8% dibandingkan dengan stok akhir bulan Maret," kata Mukti.
Lebih lanjut disampaikan Mukti, industri kelapa sawit Indonesia kini tengah menghadapi musim kemarau yang bahkan sudah dialami di beberapa daerah sentra perkebunan kelapa sawit.
Baca Juga: Kemenaker Canangkan Sektor Perkebunan Sawit Terbebas Pekerja Anak
Menghadapi fenomena alam tersebut, seluruh anggota GAPKI telah menyiapkan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di sekitar perkebunan kelapa sawit.
"Kesiapsiagaan ini dilakukan bersama dengan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) yang berada di sekitar perkebunan, pemerintah setempat, serta aparatur kepolisian dan TNI," tandas Mukti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: