Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kesaksian Sri Mulyani Pertama Kali Menemui Jokowi: Dulu Walikota Penerima Insentif Fiskal...

        Kesaksian Sri Mulyani Pertama Kali Menemui Jokowi: Dulu Walikota Penerima Insentif Fiskal... Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menceritakan kisah pertemuan pertamanya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2006 silam, saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

        "Presiden Jokowi waktu pertama kali bertemu sama saya, beliau mengatakan 'saya pertama ketemu dengan Bu Menkeu pertama pada 2006 saat saya mendapatkan insentif fiskal sebagai Wali Kota Solo'," ujar Sri Mulyani, mengutip perkataan Jokowi kepadanya saat itu.

        Baca Juga: Bawa Ekonomi RI Tumbuh 5% Selama Tujuh Kuartal, Sri Mulyani & Airlangga Dapat PR Baru

        Hal tersebut Sri Mulyani sampaikan di depan para pemimpin daerah provinsi, kabupaten/kota hingga desa, dalam Seminar Internasional Desentralisasi Fiskal, di Kantor Kementerian Keuangan, Selasa (3/10/2023).

        "The first itu. Waktu itu beliau adalah yang kinerjanya bagus pada awal dan sekarang jadi Presiden. Jadi sekarang, bapak-bapak [pemimpin daerah] yang juara [penerima insentif fiskal] jangan give up, mungkin suatu saat bisa seperti bapak Jokowi begitu," tukas Sri Mulyani.

        Sri Mulyani lalu melanjutkan ceritanya. Dia berujar, pada saat menerima penghargaan itu, Jokowi menjadi salah satu pemimpin daerah yang memberikan masukan kepadanya terkait insentif fiskal saat itu.

        "Kita mendesain insentif fiskal dana insentif daerah yang menjadi insentif fiskal ini memang feedback dari banyak pihak. Saya sangat ingat bahwa feedbacknya adalah dari Presiden Jokowi. Itu serius itu, itu bener-bener jadi beliau sangat lihat," katanya.

        Baca Juga: Tok! Sri Mulyani Dapat Restu DPR Suntik 16 BUMN Puluhan Triliun hingga 2024

        Bendahara Negara itu mengatakan, Jokowi saat itu menyarankan agar pemberian insentif fiskal difragmentasikan berdasarkan beberapa kategori, seperti untuk inflasi, kemiskinan, stunting dan lainnya secara terpisah.

        Dia mengatakan, saat itu pemberian insentif fiskal bagi pemerintah daerah masih sangat kecil, di kisaran Rp10 miliar untuk setiap kabupaten/kota, yang indikatornya semua digabung menjadi satu. Hal ini pada saat itu dinilai membingungkan pemerintah daerah.

        Baca Juga: Belajar dari TikTok Shop, Pemerintah Jokowi Bongkar Alasan E-commerce Tak Boleh Rangkap Medsos

        "Sehingga akhirnya, jadi lebih baik di singled-out. Misalnya, 10 daerah terbaik pada ketegori inflasi siapa, kemudian kemiskinan absolut ekstrem siapa, stunting, penggunaan TKDN dan juga kualitas belanja daerah dan sekarang ditambah lagi 15 ribu lebih desa yang akan diberikan penghargaan desa dalam bentuk uang," jelasnya.

        Lebih lanjut, Sri Mulyani berharap para pemimpin daerah dapat membawa daerahnya agar terus mengukirkan prestasi, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi daerah lainnya.

        Baca Juga: Isu Akan Reshuffle Kabinet, Wajah Jokowi Berubah Ekspresi

        "Sehingga tadi dapat foto, diviralkan, dapat uang, dan dapat harapan untuk bisa menjadi seperti Presiden Jokowi nantinya. Itu tripple winning berarti," tandas Sri Mulyani.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: