SKK Migas bersama Kementerian ESDM kembali hadir di Forum ADIPEC Petroleum and Conference) 2023, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 2-5 Oktober 2023.
Kehadiran Indonesia (Abu Dhabi International kali ini melibatkan 19 kontributor, yang terdiri dari perwakilan Kementerian ESDM dan SKK Migas sebagai regulator, 3 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) terbesar dalam dalam negeri, yakni Pertamina Hulu Energi, Medco Energy dan Energi Mega Persada, serta 10 pabrikan dalam negeri yang siap berkompetisi di pasar internasional.
Baca Juga: BBM Subsidi Disalahgunakan, Sembilan Ton Diamankan BPH Migas
Keikutsertaan 3 KKKS dan 10 pabrikan dalam negeri di ADIPEC 2023 menunjukkan keberhasilan Program Kapasitas Nasional III tahun 2023, yang mengantarkan mereka sebagai kontributor di forum eksibisi minyak dan gas terbesar di dunia
Sebagaimana diketahui, ADIPEC merupakan eksibisi industry minyak dan gas global, di mana para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan di bidang energi, inovator serta perusahaan energi di seluruh dunia berkumpul setiap tahun.
Kontribusi Indonesia di ADIPEC 2023 ditandai dengan adanya booth Indonesia Pavilion, yang juga menghadirkan beberapa perusahaan bidang energy dalam negeri seperti Pertamina Gas Negara, Kilang Pertamina Internasional. Pertamina Internasional Shipping dan Pertamina Patra Niaga.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto tampil menjadi salah satu pembicara kunci di Strategic Conference dengan tema Gas And LNG driving energy security and sustainability goals. Pada kesempatan itu Dwi Soetjipto menyatakan kesiapan Indonesia mendukung Energi Transisi
Baca Juga: SKK Migas Puji Giant Discovery North Ganal Kaltim, Produksi hingga Hilirisasi Bakal Dikebut!
Selain itu, Kepala SKK Migas juga mengungkapkan temuan cadangan gas di Kutai Basin, yang dikatakan sebagai satu dari tiga temuan eksplorasi terbesar di dunia pada 2023.
Pembukaan Indonesia Pavilion di Forum ADIPEC 2023 dihadiri oleh Staf Khusus Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Kementerian ESDM Triharyo Soesilo, Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang Integrasi, Koordinasi, dan Interface Minyak dan Gas Bumi Nanang Untung, Direktur Hulu Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad, Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama, Duta Besar Indonesia untuk UAE Husin Bagis.
Pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan beberapa kerjasama intemasional, antara lain penandatanganan MOU antara PT Kilang Pertamina Internasional dan Bank of Kuwait; penandatanganan perjanjian kepemilikan bersama LPG Carrier antara PT Pertamina Internasional Shipping dan BGN International DMCC (Dubai) senilai USD 180 juta, serta penandatanganan perjanjian Joint Venture antara Fajar Benua Grup dan Precision Engineering Group (Saudi Arabia) senilai USD 1,8 juta.
Baca Juga: BPH Migas Perlu Dihapuskan atau Masih Dibutuhkan, Ini Kata DPR
Selain itu, seluruh kontributor juga diagendakan melakukan 63 pertemuan bisnis dengan para kontraktor internasional seperti Adnoc (UEA), Mubadala (UEA), ENI (Italy), BP (Inggris), Petronas (Malaysia) dan beberapa perusahaan minyak dan gas bumi utama dunia lainnya.
Agenda pertemuan antara lain membahas kemungkinan kerjasama pengelolaan Wilayah Kerja Migas sekaligus memperkenalkan produk barang dalam negeri yang bisa diekspor.
Vice President (VP SKK Migas, Erwin Suryadi menjelaskan Kementerian ESDM dan SKK Migas juga memaparkan pengenalan Wilayah Kerja yang akan dilelang dan nantinya dapat diikuti oleh major company oil & gas dunia. Apalagi di dalam negeri sudah dilakukan perbaikan fiscal term serta penyederhanaan proses perijinan.
Baca Juga: PetroChina Jabung Raih Penghargaan Subroto 2023 Bidang PNBP Pada Kegiatan Usaha Hulu Migas
"Melalui upaya ini, kita berharap nilai investasi akan meningkat, sekaligus meningkatkan efek berganda bagi masyarakat," ujar Erwin Suryadi, Jumat (6/10/2023) dalam keterangannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar