Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alhamdulillah! Mendag Zulkifli Hasan Pastikan Ketersediaan dan Harga Bapok di Tingkat Wajar Selama Ramadan

        Alhamdulillah! Mendag Zulkifli Hasan Pastikan Ketersediaan dan Harga Bapok di Tingkat Wajar Selama Ramadan Kredit Foto: Antara/Moch Asim
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga harga bahan pokok (bapok) di tingkat wajar selama Ramadan 2024.

        "Pemerintah senantiasa berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pasokan dan menjaga harga barang kebutuhan pokok di tingkat yang wajar sehingga masyarakat dapat menunaikan ibadah dengan tenang dan khusyuk pada bulan puasa dan Idulfitri tahun ini," katanya. 

        Baca Juga: Klarifikasi Zulhas Soal Bansos Beras di Pemilu 2024: Orang Gak Nanem Padi, Susah...

        Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Kemendag bekerja sama dengan dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia terus memantau perkembangan ketersediaan dan harga barang kebutuhan pokok secara daring dan harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP).

        "Berdasarkan pantauan harga di SP2KP per 8 Maret 2024, terdapat beberapa komoditas yang perlu diwaspadai. Tercatat harga rata-rata nasional komoditas tertentu menunjukkan tren kenaikan atau telah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) atau Harga Acuan (HA), yakni beras, minyak goreng curah, telur ayam ras, dan cabai," terang Mendag Zulkifli Hasan. 

        Terkait beras, Mendag Zulkifli Hasan kembali menjelaskan bahwa fenomena El-Nino telah menyebabkan pergeseran musim panen sehingga pasokan ke pasar berkurang dan kebutuhan yang tetap menyebabkan harga beras meningkat. Tingginya harga beras juga menyebabkan beberapa ritel tidak membeli beras karena adanya ketentuan mengenai HET. Olehnya itu, pemerintah menjaga pasokan dan keterjangkauan harga beras melalui penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sesuai HET beras medium, baik di pasar rakyat maupun ritel modern. 

        "Saat ini harga beras mulai turun namun belum cukup signifikan karena di beberapa daerah mulai panen tetapi bukan panen raya. Penyaluran bantuan pangan beras masih diperlukan karena banyak masyarakat yang mengalami kesulitan akibat kurangnya pasokan beras," terang Mendag Zulkifli Hasan.

        Baca Juga: Menjaga Produksi Beras, Kementan Dorong Optimalisasi Alsintan di Indonesia

        Adapun untuk minyak goreng rakyat, Kemendag mencatat data realisasi Domestik Market Obligation (DMO) hingga akhir Februari 2024 sebesar 123.536 ton atau 41,2 persen dari target pemenuhan 300.000 ton. Sisi positifnya, proporsi Minyakita terjaga di atas 40 persen dengan proporsi pendistribusian curah sebesar 56.952 ton (46,1 persen) dan Minyakita 66.585 ton (53,9 persen) dari total pasokan. 

        "Kenaikan harga minyak goreng curah tidak dapat dihindari akibat menurunnya realiasi distribusi DMO minyak goreng curah. Ini merupakan imbas dari lesunya ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya sehingga DMO yang dilakukan produsen sedikit menurun dibanding bulan lalu," imbuh Mendag Zulkifli Hasan.

        Mengenai telur ayam, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan upaya stabilisasi harga telur ayam dengan menjaga harga pakan di tingkat peternak, salah satunya melalui percepatan realisasi distribusi program SPHP jagung pakan oleh Perum Bulog. Hingga 1 Maret 2024, realisasi distribusi SPHP jagung pakan kepada peternak UMKM tercatat sebanyak 196.243 ton atau 57 persen dari total pagu 2023. 

        Baca Juga: Berkah Ramadan, Harga Beras Perlahan Turun di Sumatera

        Sementara untuk cabai, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, kenaikan harga cabai disinyalir karena penurunan pasokan di beberapa sentra produksi dampak cuaca hujan ekstrim di beberapa wilayah sentra. Diprediksi pasokan akan normal pada periode Lebaran sehingga harga akan menuju level di bawah HA.

        "Beberapa upaya untuk stabilisasi harga cabai, antara lain, penguatan koordinasi bersama dinas terkait, optimalisasi pemanfaatan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), serta fasilitasi perdagangan komoditas antarwilayah/antarpulau dari wilayah produksi ke wilayah konsumsi," jelas Mendag Zulkifli Hasan. 

        Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pemerintah telah berkolaborasi dan bersinergi untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapok dengan melaksanakan rapat koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional pada Senin (4/3) lalu. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: