- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Kuartal III 2024: Laba Bersih Eagle High Plantations (BWPT) Melonjak 48,98%
Kredit Foto: Istimewa
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) selaku emiten perkebunan kelapa sawit dan pengolahan CPO Grup Rajawali, berhasil membukukan laba bersih sepanjang kuartal III tahun 2024 ini. Meskipun demikian, tercatat bahwa pendapatan usaha perseroan untuk periode Januari hingga September 2024 menurun.
BWPT, berdasarkan laporan keuangannya, sejatinya mencatat penurunan pendapatan usaha sebesar 8,88% secara tahunan/year on year (YoY) menjadi Rp2,93 triliun per kuartal III tahun 2024 ini. angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat Rp3,21 triliun.
Baca Juga: Efek Ketegangan Geopolitik: Emas dan Batu Bara Melemah, CPO Justru Menguat
Adapun laba usaha terbesar berasal dari produk minyak kelapa sawit sebesar Rp2,66 triliun. Angka tersebut menurun 8,67% YoY. Pendatapan dari produk inti kernel juga tercatat menurun sebesar 2,16% YoY menjadi Rp232,31 miliar. Adapun raupan pendapatan dari produk tandan buah segar (TBS) ambrol sebesar 45,43% YoY menjadi Rp32,96 miliar per kuartal III di tahun 2024 ini.
Meskipun demikian, BWPT meraup laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp178,99 miliar per kuartal III tahun 2024 ini. Angka tersebut melesat sebesar 48,98% secara tahunan dibandingkan dengan laba periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai Rp120,14 miliar.
Tecatat emiten empunya Peter Sondakh ini membukukan asetnya sebesar Rp9,86 triliun hingga periode yang berakhir pada 30 September 2024 nanti. dibandingkan dengan akhir 2023, aset perseroan pun menyusut sebesar Rp10,18 triliun. Jumlah liabilitas BWPT pun menyusut menjadi Rp7,5 triliun per kuartal III tahun 2024 dibandingkan dengan akhir 2023 yang sebesar Rp7,99 triliun.
Lebih lanjut, per kuartal III tahun 2024, jumlah ekuitas BWPT pun naik menjadi Rp2,36 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang sebesar Rp2,19 triliun. Harga saham BWPT pun melonjak seiring dengan peningkatan laba perseroan.
Baca Juga: Catatan Kuartal III 2024, Laba Bersih Alam Sutera (ASRI) Anjlok 93,99%
BWPT pun pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (1/11/2024) mencatatkan peningkatan harga saham senilai 3,12% ke level Rp66 per lembarnya. Harga saham BWPT tercatat naik 1,54% dalam sepekan dan menguat sebesar 13,79% dalam sebulan. Saham BWPT pun terlihat berada di zona hijau atau naik sebesar 22,22% sepanjang tahun berjalan 2024 ini.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BWPT, Henderi Djunaidi, menyebut jika moncernya kinerja laba perseroan sepanjang kuartal III tahun 2024 ini ditopang oleh sejumlah faktor. Salah satunya yakni keberhasilan perseroan dalam menurunkan pinjaman bank sehingga mendorong terjadinya penurunan beban bunga pinjaman sebesar 16% YoY.
"Konsistensi BWPT juga terlihat melalui peningkatan EBITDA pada setiap kuartalnya. Pada kuartal III/2024 ini EBITDA tumbuh 10% YoY, meningkat dari Rp 840 miliar per September 2023 menjadi Rp924 miliar per September 2024," kata Henderi dalam keterangan resmi, dikutip Warta Ekonomi, Senin (4/11/2024).
Baca Juga: Permintaan India dan Tiongkok Terhadap CPO Tinggi, Harga CPO November Turut Terkatrol
Perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensi biaya operasional perusahaan. Yang mana, beban pokok penjualan tercatat menurun hingga double digit secara tahunan. Sehingga, BWPT pun berhasil mencatatkan pertumbuhan laba kotor sebesar 15% YoY.
"BWPT berhasil menerapkan strategi yang tepat dalam menghadapi kondisi yang menantang hingga Kuartal III tahun 2024 ini. Hal ini lantaran BWPT menerapkan strategi 3 pilar yaitu produktivitas, efisiensi dan profitabilitas sehingga laba bersih terus meningkat sampai pada posisi saat ini," jelasnya.
Dia mengungkapkan, perusahaan saat ini tengah melakukan penanaman baru di lahan yang dimiliki oleh BWPT. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan produksi pada tahun-tahun mendatang termasuk pembangunan peningkatan kapasitas pabrik untuk memperbesar produksi CPO.
Baca Juga: Harga Referensi CPO Naik 7,65 Persen Periode November 2024, Biji Kakao Turun 1,76 Persen
Adapun menurut Henderi, pabrik tersebut rencananya akan beroperasi mulai awal Kuartal II tahun 2025 nanti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar