Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Prediksi Perekonomi Jakarta Triwulan III Tetap Kuat, Pertumbuhan Bisa 5,4 Persen

        BI Prediksi Perekonomi Jakarta Triwulan III Tetap Kuat, Pertumbuhan Bisa 5,4 Persen Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia memprediksi perekonomian DKI Jakarta pada Triwulan III 2025 tetap tumbuh kuat dan solid, ini didukung optimisme konsumen, peningkatan penjualan eceran, dan menguatnya kegiatan dunia usaha di berbagai sektor.

        Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Iwan Setiawan mengatakan, proyeksi ini didasarkan pada sejumlah indikator survei yang menunjukkan tren positif untuk tiga hingga enam bulan ke depan.

        "Hasil survei konsumen menunjukkan ekspektasi yang meningkat di aspek ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan aktivitas usaha. Indeks berada di level optimis yang terus naik," kata Iwan.

        Ia menyampaikan, Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) juga memperlihatkan peningkatan saldo bersih tertimbang di sektor perdagangan, transportasi-pergudangan, jasa perusahaan, jasa keuangan, dan jasa pendidikan, seluruhnya lebih tinggi dibandingkan Triwulan II 2025.

        "Penjualan eceran pun naik, didorong permintaan barang rumah tangga, penjualan suku cadang dan aksesori kendaraan, serta barang konsumsi lainnya,” ucapnya.

        Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan di kisaran 4,6–5,4 persen untuk keseluruhan 2025, cenderung sedikit di bawah titik tengah.

        Optimisme ini ditopang daya beli masyarakat yang kuat, dominasi tenaga kerja formal, serta berbagai event berskala nasional dan internasional. Investasi juga terus mengalir lewat proyek strategis multiyears seperti MRT, LRT, dan TOD.

        "BI mengingatkan, dinamika global tetap menjadi faktor yang perlu dicermati, namun inflasi diyakini akan terkendali berkat program pengendalian 4K yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Komunikasi Efektif, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang diperkuat kolaborasi lintas daerah,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: