- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pendapatan Susut, Laba Emiten Sinarmas Grup (DSSA) Ambruk 48,88% di Semester I 2025
Kredit Foto: Dian Swastika Sentosa
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mencatat penurunan kinerja sepanjang paruh pertama 2025. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya mencapai USD97,08 juta pada semester I 2025, anjlok 48,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD189,92 juta.
Pendapatan bersih emiten Sinarmas Grup ini juga mengalami pelemahan. Hingga Juni 2025, DSSA membukukan pendapatan sebesar USD1,32 miliar, turun 13,02% dari USD1,52 miliar yang tercatat pada semester I 2024.
Pendapatan tersebut masih didominasi oleh bisnis pertambangan dan perdagangan batubara yang menyumbang USD1,18 miliar, naik tipis dibandingkan USD1,14 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Joint Venture DSSA dan FirstGen Ditargetkan Terbentuk pada Kuartal IV 2025
Segmen penyediaan TV kabel, internet, dan teknologi turut mencatatkan pertumbuhan signifikan menjadi USD96,26 juta dari sebelumnya USD64,03 juta. Sementara itu, pendapatan dari perdagangan turun tipis menjadi USD45,74 juta dari USD46,15 juta, segmen energi terbarukan meraup USD75,61 ribu, dan pendapatan lain-lain sebesar USD601,26 ribu.
Meski pendapatan menyusut, beban pokok penjualan justru meningkat tipis dari USD829,80 juta pada semester I 2024 menjadi USD843,34 juta di semester I 2025. Kondisi ini membuat laba kotor DSSA terkikis hingga menjadi USD479,65 juta, jauh lebih rendah dibandingkan USD690,91 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Entitas Anak DSSA Gandeng Raksasa Energi Filipina Kembangkan Panas Bumi 440 MW di Indonesia
Beban usaha juga mengalami kenaikan menjadi USD268,76 juta dari USD262,42 juta. Alhasil, Perseroan hanya mampu membukukan laba usaha sebesar USD210,88 juta pada semester I 2025, turun drastis dari USD428,48 juta pada semester I 2024.
Dari sisi neraca, total aset DSSA per Juni 2025 meningkat menjadi USD3,88 miliar dibandingkan posisi Desember 2024 yang sebesar USD3,69 miliar. Liabilitas juga naik menjadi USD1,85 miliar dari sebelumnya USD1,75 miliar, sementara ekuitas menanjak tipis menjadi USD2,02 miliar dari USD1,94 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: