Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ajinomoto Indonesia Perkuat Kesehatan Kerja Lewat Simposium IDKI

        Ajinomoto Indonesia Perkuat Kesehatan Kerja Lewat Simposium IDKI Kredit Foto: Ajinomoto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Ajinomoto Indonesia memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja sehat dan aman dengan berpartisipasi dalam Simposium dan Workshop Kesehatan Kerja yang digelar Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI) di Manhattan Hotel, Kuningan, Jakarta. Kegiatan ini berlangsung dengan menghadirkan pakar dan praktisi kesehatan kerja, termasuk dokter perusahaan, HRD, dan profesional HSE dari berbagai industri.

        Kepala LKPP IDKI menegaskan simposium ini bertujuan meningkatkan kapasitas dokter perusahaan dalam menghadapi tantangan kesehatan kerja modern, sekaligus memperkuat kontribusi mereka dalam layanan preventif, kuratif, dan rehabilitatif di dunia usaha. IDKI, sebagai organisasi profesi di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI), juga mendorong kolaborasi lintas sektor agar dunia kerja mampu beradaptasi dengan isu kompleks kesehatan kerja di era modern.

        Partisipasi Ajinomoto sejalan dengan tujuan perusahaan mendukung kesejahteraan berkelanjutan bagi manusia, masyarakat, dan lingkungan melalui pendekatan AminoScience. Di lingkungan internal, perusahaan menjalankan inisiatif Ajinomoto Health Provider yang fokus membangun budaya hidup sehat di tempat kerja.

        Baca Juga: Ajinomoto Optimalkan SAORI Lewat Inovasi Produk dan Kemasan Ramah Lingkungan

        Salah satu program utama yang diperkenalkan adalah Health Provider Badges Program, inisiatif edukasi yang meningkatkan literasi gizi dan kesehatan karyawan. Head of Human Resources Department PT Ajinomoto Indonesia, Indra Nurcahyo, menyampaikan, “Perusahaan juga perlu menciptakan ‘attractive programs which can change our employee healthy behaviour’ untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan karyawan. Program ini terbukti efektif, ditandai dengan peningkatan signifikan pada health age yang tercermin dari hasil Medical Check Up(MCU) karyawan setiap tahunnya.”

        Indra menambahkan, program edukatif ini mendorong perubahan pola makan gizi seimbang, serta didukung aktivitas fisik seperti fun & health activities, olahraga, dan lose weight challenge. Sinergi tersebut berdampak positif terhadap kesehatan dan produktivitas karyawan.

        Keberhasilan program itu diakui oleh Wakil Sekretaris Pengurus Pusat IDKI, dr. Rafael Nanda R, MKK, dalam sesi “Nutrition Related Diseases Program at Work”. Ia mengatakan, “Kami melihat adanya peningkatan hasil Medical Check-Up (MCU) karyawan setelah mengikuti program ini. Ini menunjukkan bahwa edukasi yang konsisten dan pendekatan yang terstruktur mampu mendorong perubahan perilaku sehat di tempat kerja.”

        Simposium ini juga menghadirkan pembahasan mengenai penyakit degeneratif. Spesialis gizi klinik RS Premier Bintaro, dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K, menjelaskan dalam sesi “Be Wise in Using Salt” bahwa penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes sering dipicu gaya hidup tidak sehat. Konsumsi garam berlebih menjadi salah satu faktor utama, di mana rata-rata orang Indonesia mengonsumsi garam dua kali lipat dari rekomendasi WHO, yaitu 5 gram per hari.

        Baca Juga: Edukasi Program JKN, 19 Jurnalis Terima Apresiasi dari BPJS Kesehatan Lewat Lomba Karya Jurnalistik 2025

        Untuk mengurangi risiko, dr. Yohan menyarankan penggunaan konsep Bijak Garam, yakni mengurangi garam saat memasak dan menambahkan sedikit monosodium glutamate (MSG). “Jika dibandingkan dengan garam dapur, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiganya,” ujarnya.

        Melalui kampanye Bijak Garam, Ajinomoto mendorong masyarakat menurunkan konsumsi garam tanpa mengorbankan cita rasa. Formula sederhana yang disarankan adalah 1 sendok teh garam ditambah ½ sendok teh MSG AJI-NO-MOTO® untuk 1 liter kuah atau masakan.

        Dengan partisipasi aktif dalam simposium ini, Ajinomoto Indonesia berharap dapat memperkuat kolaborasi dengan pemangku kepentingan di bidang kesehatan kerja, menciptakan lingkungan kerja berkelanjutan, serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan yang berdampak pada pembangunan nasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: