Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemandirian Energi Jadi Prioritas, Pertamina Perkuat Kontribusi Pasokan Domestik

        Kemandirian Energi Jadi Prioritas, Pertamina Perkuat Kontribusi Pasokan Domestik Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina (Persero) mengambil langkah nyata dalam rangka mendukung visi Asta Cita Pemerintah, terutama yang berkaitan dengan target ketahanan dan swasembada energi. Perusahaan plat merah ini fokus melakukan berbagai upaya terukur untuk meningkatkan pasokan minyak dan gas domestik. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab Pertamina untuk menjamin kebutuhan energi masyarakat dapat terpenuhi secara berkelanjutan.

        Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan pandangan ini dalam acara Peringatan Satu Tahun Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025. Dalam pidatonya, Simon menggarisbawahi fungsi Pertamina yang lebih luas daripada sekadar bisnis murni.

        "Pertamina memiliki tugas untuk memastikan ketahanan, keterjangkauan dan keberlanjutan energi. Tidak hanya menjadi entitas bisnis atau entitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah kepada Pemegang Saham untuk menjaga profitabilitas, tetapi Pertamina punya tugas sebagai agen pembangunan (agent of development),” ujar Simon.



        Baca Juga: Capaian Satu Tahun Prabowo-Gibran, Pertamina Perluas Jangkauan Layanan Energi Nasional Hingga Pelosok Negeri

        Pada sisi hulu migas, Simon menjelaskan, berbagai upaya dilakukan Pertamina untuk mendorong kenaikan produksi migas di lapangan-lapangan Pertamina. Di antaranya, melakukan pemanfaatan teknologi terkini, serta inisiatif dan intervensi terhadap sumur-sumur eksplorasi untuk menambah balance dan juga produksi energi.

        Simon menambahkan, pada tahun 2029, Pertamina bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Minyak dan Gas Bumi memiliki target untuk mencapai produksi minyak bumi hingga 1 juta barrel per hari, pada tahun 2029. Pertamina berkomitmen meningkatkan eksplorasi dan produksi, dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Hingga kini, baru sekitar 65 cekungan eksplorasi dan 20 cekungan produksi yang sudah dimanfaatkan di Indonesia, dari sekitar 120 cekungan yang ada.

        "Indonesia masih menyimpan banyak potensi migas. Saat ini sebagian besar migas berasal dari Indonesia bagian timur dan sudah masuk ke deep water (laut dalam), dengan demikian dibutuhkan investasi, teknologi ataupun kemitraan dengan perusahaan migas lainnya," tambah Simon.

        Mengoptimalkan sumber daya untuk pencapaian ketahanan energi, Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan ganda (Dual Growth Strategy), yakni memaksimalkan bisnis eksisting Pertamina, serta mendorong energi hijau sebagai energi baru untuk masa depan.

        Simon menambahkan, dalam berbisnis Pertamina tidak hanya berorientasi pada laba. Kinerja keuangan positif Pertamina turut dikontribusikan ke negara, dalam bentuk pajak, dividen dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hingga Juni 2025, kontribusi Pertamina kepada keuangan negara mencapai Rp225 triliun.

        Baca Juga: Pertamina Ubah Limbah Jadi Solusi: Bangun Pemecah Ombak dan Dermaga di Pesisir Dumai

        “Pertamina adalah instrumen strategis untuk pembangunan nasional,” ungkapnya.

        Simon menambahkan, untuk mengoptimalkan perannya dalam Asta Cita, Pertamina akan terus melakukan perbaikan serta inisiatif untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi.

        Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: