WE Online, Jakarta - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) kontraktor minyak dan gas (migas) ini sepertinya serius untuk melakukan diversifikasi usaha. Perseroan berangan-angan kontribusi pendapatan properti dalam jangka waktu 5-6 tahun mendatang akan mencapai 50 persen dari total keseluruhan pendapatan.
Komisaris Independen Ratu Prabu Energi Agus Cahyo Baskoro mengatakan bahwa saat ini kontribusi pendapatan properti perseroan baru sebesar 20 persen terhadap total pendapatan. Sisanya atau 80 persen dihasilkan dari bisnis perseroan di sektor migas.
"Kita memang akan diversifikasi usaha. Saat ini masih lebih besar?oil and gas, tapi dalam 5-6 tahun akan bisa sampai 40-60 atau bahkan 50-50 kontribusinya. Ini tergantung harga minyak. Jadi, kalau properti kita sukses akan bangun Gedung Ratu Prabu 4, 5, dan 6 tahun ke depan kita sudah terdiversifikasi dengan sempurna," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Hal itu terbukti dengan telah dilakukannya peletakan batu pertama (groundbreaking) Ratu Prabu 3. Proyek pembangunan tersebut dilakukan perseroan melalui entitas anak usahanya PT Rabu Prabu Tiga.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Perusahaan Ratu Prabu Martini Suarsa menyebutkan Ratu Prabu 3 memang akan beroperasi sebagai hotel dan apartemen untuk memenuhi segmen menengah ke atas. Lokasinya terletas di samping gedung perkantoran Ratu Prabu 2 di mana dua bangunan tersebut nantinya akan terhubung sehingga akan terdapat aksesibilitas langsung.
"Ratu Prabu 3?Residences?ini juga berfungsi sebagai akomodasi bagi para ekspatriat yang bekerja di Ratu Prabu 2 serta untuk pasar lokal dan untuk warga asing khususnya kepada pekerja di bidang industri minyak dan gas," ungkapnya.
Menurut Martini, gedung tersebut memiliki 37 lantai yang terdiri dari 108 kamar hotel, 61 unit strata?title apartment, 40?unit serviced apartment,?dan tujuh?unit luxury suites. "Serta juga akan dilengkapi dengan?retail arcade?dengan total GFA (gross floor area) keseluruhan seluas 82.011,60 meter persegi," jelasnya.
Perseroan juga berencana untuk membangun Prabu 4, 5, dan 6 untuk dijadikan kawasan residensial, komersial, hotel, apartemen, dan pusat perbelanjaan atau yang lebih dikenal dengan superblok. Pembangunan superblok tersebut akan dilakukan di atas lahan seluas 4 hektar (ha) yang berada kawasan Ratu Prabu 1.
Sejatinya, pengembangan proyek properti Ratu Prabu sudah direncanakan sejak tujuh tahun lalu. Pada tahun 2008 perseroan telah merencanakan pembangunan Ratu Prabu 4, 5, dan 6 dengan nilai investasi masing-masing mencapai US$ 60, US$ 100 juta, dan US$ 50 juta.
Namun, kala itu pendanaan perseroan belum mencukupi untuk membiayai ekspansi bisnisnya. Pada masa itu perseroan menyatakan sumber pendanaan diperoleh dari kas internal, pinjaman bank, dan sisa penawaran perdana (IPO). Tapi, dana tersebut tak kunjung datang.
Pembangunan Ratu Prabu 3 sebelumnya juga telah dicanangkan pada tahun 2008 lalu dengan nilai investasinya US$ 90 juta yang akan didapatkan dari pinjaman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: