WE Online, Jakarta - Perusahaan teknologi Xerox akan terpecah menjadi dua perusahaan setelah tekanan dari investor Carl Icahn.
Rencananya, perusahaan akan dibagi menjadi perusahaan teknologi dokumen yang akan mencakup mesin fotokopi Xerox tradisional dan perusahaan di bidang proses bisnis outsourcing. Demikian dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin (1/2/2016).
Icahn telah mendesak perusahaan untuk melakukan perubahan struktural agar meningkatkan nilai pemegang saham yang naik hampir 6% pada Jumat pekan lalu. Perusahaan telah meninjau cara-cara untuk meningkatkan nilai saham sejak bulan Oktober.
Dalam sebuah pernyataan kepala eksekutif Xerox Ursula Burns mengatakan, "saya yakin bahwa tinjauan struktural luas yang dilakukan selama beberapa bulan terakhir telah menghasilkan jalan yang benar untuk ke depannya bagi perusahaan kami."
Menurut ketentuan dalam kesepakatan, Icahn akan menunjuk tiga nama dari sembilan direksi di dewan proses bisnis outsourcing (BPO) perusahaan.
"Kami sangat percaya bahwa sebuah perusahaan BPO yang independen dengan fokus kepemimpinan dan tata kelola terbaik akan sangat meningkatkan nilai pemegang saham," kata Icahn.
Perusahaan ini akan fokus pada otomatisasi dan penyederhanaaan proses bisnis untuk klien guna membantu mereka menekan biaya. Sementara perusahaan lainnya akan menangani teknologi dokumen termasuk penjualan dari mesin fotokopi dan scanner.
Kedua perusahaan akan terdaftar di bursa saham, namun nama-nama perusahaan baru dan kepemimpinan mereka belum diumumkan. Xerox juga mengatakan akan melakukan "program transformasi strategis" yang akan menghemat US$2,4 miliar (? 1.7bn) dalam tiga tahun mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: