Telkomtelstra Dorong Percepatan Pembangunan Ekosistem Digital Perbankan
Oleh: ,
Pengaruh perkembangan bisnis digital telah berkontribusi dalam berbagai sektor ekonomi dunia, terutama pada negara-negara di Asia Pasifik. Setelah e-commerce berhasil menjadi tren baru di era digital, kehadiran financial technology (fintech) startups kini telah menarik perhatian berbagai investor global menjadikan Asia Pasifik sebagai area kedua terbesar setelah Amerika Utara untuk investasi fintech.
Penelitian yang dilakukan oleh Accenture bertajuk FinTech and the Evolving Landscape mengungkapkan bahwa pada tahun 2015 investasi di perusahaan fintech di Asia Pasifik mengalami peningkatan sebesar empat kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 4,3 miliar dolar AS. Di awal tahun 2016 sendiri, imbuhnya, sektor ini menerima investasi sebesar US$5,3 miliar mewakili 50% dari seluruh investasi pada kuartal pertama di Asia Pasifik.
"Tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi untuk pembayaran ritel kini investasi fintech telah tumbuh dengan diversifikasi yang beragam serta melibatkan berbagai elemen di sektor layanan keuangan, terutama industri perbankan. Sebagai dampak dari pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) fintech yang pesat di Indonesia, para pelaku industri perbankan tidak lagi dihadapkan dengan persaingan antar-perbankan, namun persaingan ini telah bertransformasi menjadi persaingan teknologi antar-pelaku industri keuangan," menurut laporan tersebut.
Disebutkan, transformasi digital menjadi aspek yang sangat krusial bagi perbankan di Asia-Pasifik guna mengamankan profit serta menjaga pertumbuhannya di persaingan industri yang semakin ketat.
"Teknologi digital telah mengubah cara nasabah dalam melakukan transaksi di berbagai kategori, termasuk layanan keuangan. Nasabah kini lebih cenderung memilih produk serta layanan perbankan perbankan berbasis online karena lebih mudah dan cepat dalam bertransaksi. Perbankan Indonesia berisiko kehilangan 30 persen nasabahnya apabila tidak mengimplementasikan fintech ke dalam strategi bisnisnya," lanjutnya.
Sementara itu, menurut studi McKinsey (2016), salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perbankan dalam menghadapi pertumbuhan fintech adalah dengan membangun ekosistem digital perbankan atau fintech melalui digitalisasi secara end-to-end serta menyempurnakan pengalaman pelanggan dengan teknologi terkini.
"Penggunaan infrastruktur teknologi informasi yang tepat akan membantu perbankan untuk mengoptimalkan produktivitasnya serta fokus dalam memenuhi pergeseran kebutuhan nasabah di tengah dunia digital yang kian meningkat," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Telkomtelstra yang merupakan perusahaan penyedia layanan managed solutions ini mendorong pelaku industri perbankan untuk menghadapi momentum fintech di industri Tanah Air dengan turut menyediakan ekosistem IT pendukung di sektor keuangan digital.
"Untuk melengkapi ekosistem IT pendukung di sektor perbankan digital, Telkomtelstra menghadirkan infrastruktur teknologi informasi dengan jangkauan jaringan yang luas serta kombinasi kapabilitas kelas dunia dan keahlian lokal yang memahami pasar Indonesia sehingga para pelaku industri perbankan di Indonesia memiliki kesiapan yang mantap menghadapi fintech dan mampu menangkap berbagai peluang di sektor keuangan di Indonesia," kata AVP Marketing Communication Telkomtelstra Aning Wulandari.
Aning mengatakan bahwa di Indonesia sendiri maraknya pertumbuhan start-ups fintech tidak hanya dinilai sebagai inovasi teknologi untuk metode pembayaran alternatif yang lebih praktis dan aman, namun juga sebagai salah satu solusi untuk mendorong inklusivitas keuangan di dalam negeri.
"Keberhasilan penerapan fintech dengan infrastruktur teknologi informasi yang tepat akan mendukung perbankan untuk memainkan peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan lebih banyak masyarakat Indonesia melalui sektor keuangan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement