Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) TB Hasanuddin mengimbau secara tegas kepada para pejabat agar mengindari bahaya dari aplikasi game Pokemon Go. Pasalnya, dalam aplikasi tersebut terdapat pola real time dan real location. Ia menegaskan pola tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Saya ingatkan pejabat VVIP ini perlu dijaga untuk hindari dari tindakan tak bertanggung jawab. Alhamdulilah di Indonesia belum ada rocket launcher, tapi satu saat bisa saja ada alat semacam itu bisa di-track oleh aximuth rokcet launcher," kata TB Hasanuddin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Sebab, menurut mantan sekretaris militer ini, game tersebut sangat rentan untuk dimanfaatkan oleh teroris. Tentu, ini sangat membahayakan bagi setiap orang yang lengah terhadap musuh.
"Ya, jadi harus hati-hati bagi pejabat dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan untuk teroris. Bisa ditembak dengan mortir, dulu pejuang Chenchen disikat dan mereka kena lewat handphone yang diketahui posisinya. Rudalnya menyusuri itu," ujarnya lagi.
Menurutnya, pola tersebut adalah dari satu titik ke titik lain bergerak. Jadi dalam teori pencari data, lokasi dikenal sebagai recection dan intersection. Recection, tambahnya, adalah memancarkan sesuatu.
"Anda di jarak tertentu di depan saya. Saya kasih senter dan sampai ke muka anda. Ada pancaran tenaga. Tinggal dilihat arahnya berapa, jaraknya berapa derajat, dengan dua dimensi itu saja, sudah diketahui posisi Anda," jelasnya.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa dalam teori ini juga dikenal dengan istilah intersection. "Anda di sebuah tempat kemudian dari titik A ke titik B. Dari titik A ditembakkan ke Anda, lalu dari titik B juga. Lalu dilihat berapa derajat dari masing-masing titik, perpotongannya adalah posisi Anda. Itu bisa diaplikasiakan di dunia mana saja, termasuk geospasial, penginderaan jarak jauh," jelasnya.
TB Hasanuddin juga mengingatkan agar Pokemon Go tidak diaplikasikan di wilayah-wilayah tertentu, terutama untuk para prajurit yang sedang menjalankan dinas.
"Kalau hitung gerhana ditambah dimensi kecepatan. Saya sepakat dengan peringatan itu. Alat dan permainan itu jangan main di kamp, gudang senjata, atau restricted area. Mungkin prajurit sedang jaga atau main. Bahkan handphone saja bisa di-track posisinya di mana dengan sinyal atau dengan sistem satelit," pungkas TB Hasanuddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement