Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenperin Pacu Kawasan Industri Kendal Dongkrak Tekstil

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian memacu pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) untuk mendongkrak pengembangan dan daya saing industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.

"Kami sangat mendukung pembangunan Kawasan Industri Kendal, terutama adanya klaster khusus industri tekstil yang terintegrasi dari hulu sampai hilir," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat siaran pers di Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Airlangga menyampaikan hal tersebut usai melakukan pertemuan dengan Direktur KIK Hyanto Wihadhi yang juga Direktur Jababeka Group di Kementerian Perindustrian.

Diharapkan, industri TPT di kawasan KIK mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tekstil dipasar domestik dan ekspor.

Pasalnya, di kawasan industri tersebut akan didirikan Kota Mode atau "fashion city" yang terintegrasi dengan luas 100 hektare.

Di Kota Mode itu bakal dilengkapi beberapa fasilitas, di antaranya pusat penyediaan bahan baku, perbelanjaan, pameran, serta penelitian dan pengembangan produk tekstil.

"Dari beragamnya fasilitas yang disediakan, penyerapan tenaga kerja akan semakin banyak," ujar Airlangga.

Berdasarkan catatan Kemenperin, industri TPT merupakan sektor padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang atau sebesar 10,36 persen tenaga kerja di sektor industri.

Pada Februari 2016, nilai ekspor industri ini naik sebesar 6,81 persen jika dibandingkan periode sebelumnya (month on month).

Di Indonesia sendiri, aktivitas produksi tekstil telah terintegrasi dari hulu sampai hilir, bahkan produknya juga dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional.

"Kami akan mendorong industri TPT nasional menghasilkan produk non-'woven'. Ini bagian strategi diversifikasi produk sekaligus perluasan pemasaran ekspor," tutur Airlangga.

Produk non woven itu di antaranya digunakan untuk material pembangunan infrastruktur jalan tol, agro textiles, medis, industri makanan dan minuman, industri otomotif serta industri manufaktur konsumsi lainnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: