Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Naik Dipicu Pelemahan Dolar AS

Harga Emas Naik Dipicu Pelemahan Dolar AS Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Chicago -

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB, 18/10/2016), karena dolar AS yang menunjukkan pelemahan menguntungkan bagi logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 1,1 dolar AS, atau 0,09 persen, menjadi menetap di 1.256,6 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS turun 0,28 persen menjadi 97,86 pada pukul 18.15 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi para investor.

Laporan produksi industri yang dirilis pada Senin oleh Federal Reserve AS menunjukkan produksi meningkat 0,1 persen, sedikit di bawah konsensus, tetapi masih di dalam ekspektasi.

Manufaktur juga meningkat sebesar 0,2 persen, yang sedikit di atas konsensus, tetapi di dalam harapan. Para analis mencatat penguatan dalam produksi pertambangan dan teknologi tinggi.

Para investor percaya bahwa meskipun laporan produksi industri bervariasi, itu memberi dukungan jangka pendek terhadap logam mulia, yang kemungkinan akan tertekan pekan ini karena prilis beberapa indikator ekonomi utama.

Indeks harga konsumen akan dirilis pada Selasa, data "housing starts" (rumah yang baru dibangun) pada Rabu, klaim pengangguran, penjualan "existing home" (rumah yang telah ada), dan Survei Prospek Bisnis Fed Philadelphia pada Kamis.

Ada juga beberapa pidato Fed yang dijadwalkan untuk minggu ini dan investor secara cermat memantau Fed, yang mereka percaya dapat menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah pada tujuh persen untuk pertemuan November 2016, dan 69 persen pada pertemuan Desember 2016.

Pasar ekuitas AS juga menunjukkan pelemahan dengan Dow Jones Industrial Average AS jatuh sebanyak 54 poin atau 0,3 persen pada pukul 18.15 GMT.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara itu, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Perak untuk pengiriman Desember naik 3,3 sen, atau 0,19 persen, menjadi ditutup pada 17,474 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2017 turun 3,3 dolar AS, atau 0,35 persen, menjadi ditutup pada 936,2 dolar AS per ounce. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: