Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menjalin sinergi di ajang?Hari Pers Nasional (HPN) 2017 yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2017 mendatang di Ambon, Maluku.
Ketua Umum PWI Pusat Margiono mengatakan bahwa sejatinya KPI selalu beririsan dengan dunia pers dan tidak bisa terlepas dari pers. Bahkan, ia menyebut separuh badan dari KPI adalah pers.
"KPI harus menjadi bagian dari komponen pers. Makanya kita mengundang KPI hadir di HPN 2017," kata Margiono dalam sesi pertemuan dengan Komisioner KPI di Kantor KPI Pusat, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (18/1/2017).
Pada pertemuan yang berlangsung selama satu jam lebih itu, Margiono juga meminta KPI untuk berkenan menjadi salah satu pengisi acara di dalam rangkaian agenda HPN 2017. KPI secara khusus diminta untuk menyampaikan pandangan mereka tentang penyiaran di Indonesia kepada seluruh wartawan TV dan radio termasuk para pemimpin?media yang hadir di HPN nanti.
Kehadiran KPI di di Ambon, kata Margiono, sangatlah penting apalagi ada yang berbeda dengan HPN edisi kali ini. HPN 2017 nanti menjadi ajang deklarasi media massa yang telah terverifikasi oleh Dewan Pers dan juga wartawan-wartawan yang telah lolos sertifikasi.
"Nanti kan di HPN, Dewan Pers mengumumkan verifikasi media massa. Dukungan dari KPI untuk memperkuat penyiaran sangat dibutuhkan," kata Margiono.
Ketua Komisioner KPI Yuliandre Darwis menyambut baik dan mengapresiasi tawaran dari PWI Pusat mengenai keterlibatan KPI di HPN 2017. Ia?memaparkan KPI saat ini sangat membutuhkan sistem publik yang kuat untuk menopang positioning KPI sebagai lembagai pengawas penyiaran yang mengontrol 20.000 lebih staf media televisi dan radio dalam menyiarkan siaran ke publik.
Ia mengakui KPI sangat membutuhkan asupan saran dari PWI dalam menjalankan tugas pengawasan dan penindakan.
"Kami butuh saran dari PWI, bagaimana menguatkan barisan untuk penyiaran publik ini. KPI tidak hanya bertugas mengawasi, tapi juga membina televisi dan radio sehingga suasana kerjanya sangat real-time dan padat," katanya.
Senada dengan Yuliandre, salah satu komisioner KPI Obsetor Sinaga mengaku sangat mengapresiasi tawaran PWI untuk mengisi acara dialog di HPN 2017. KPI sangat berkeinginan menyampaikan kepada publik dan juga insan pers tentang Undang-Undang Penyiaran yang harus terus dikawal.
Undangan dan tawaran kerja sama dari PWI untuk kegiatan HPN 2017 langsung dibalas oleh para komisioner KPI. Agar terbangun sinergi yang baik antara KPI dan PWI Pusat, KPI mengundang PWI untuk hadir dalam perayaan Hari Penyiaran Nasional pada tanggal 1 April 2017 di Provinsi Bengkulu.
"Karena sudah mengundang kami, kami pun balas mengundang PWI untuk hadir pada tanggal 1 April nanti di acara puncak Hari Penyiaran Nasional di Bengkulu. Agar kita bisa terus saling sinergi untuk kegiatan-kegiatan semacam ini," kata Obsetor.
Hadir mendampingi Ketua Umum PWI Pusat dalam pertemuan dengan KPI adalah pengurus PWI Pusat Wina Armada, Ketua Panitia HPN 2017 Muhamad Ihsan, dan Ketua Bidang Konvensi HPN 2017 Nurjaman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement