Victoria's Secret Buka Toko Pakaian Dalam Pertamanya di China
Kredit Foto: Edp24.com
Victoria's Secret membuka toko pakaian dalam pertamanya di Shanghai, didorong oleh minat masyarakat China terhadap pakaian dalam bermerek yang semakin tinggi.
Setelah bertahun-tahun hanya dapat menjual produk akesorisnya di China, kini toko Victoria?s Secret hadir di kawasan perbelanjaan kelas atas di Xintiandi, Shanghai.
Toko Victoria's Secret yang memiliki luas 2.500 meter persegi, berlantai empat, dengan kaca fasad merah muda yang ikonik di bagian depannya tersebut dibuka pada Kamis (2/3).
"Pembukaan flagship store ini diyakini dapat memuaskan keinginan wanita China dalam gaya fashion internasional. Victoria's Secret diyakini bakal sukses seiring pertumbuhan ekonomi," kata Direktur Senior Associate Savills Shanghai Retail Joey Chio yang ikut membantu dalam pembukaan toko Victoria's Secret, seperti dikutip dari laman CNBC di Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Setelah Shanghai, Victoria Secret akan kembali membuka toko kedua di China di Ibukota Provinsi Sichuan Chengdu untuk melayani pasar China barat daya.
Victoria's Secret, yang pertama kali memasuki China pada tahun 2015, telah meluncurkan sebuah rencana ekspansi yang agresif di pasar China yang tumbuh cepat.
Perusahaan ritel AS terbesar untuk pakaian dalam tersebut akan menggelar fashion show-nya, yakni sebuah parade lingerie dan pakaian yang digelar setiap akhir tahun ke Shanghai pada akhir 2017.
Di toko Shanghai, setiap potongan bra dibanderol seharga 300 hingga 600 yuan (US $ 87), dengan premi untuk harga AS.
"Wanita China saat ini siap untuk bra yang lebih canggih," kata Pascal Martin, yang bermitra dengan OC & C Strategy Consultant.
Lingerie mewah dan produk fungsional yang berkualitas tinggi menjadi semakin populer di kalangan wanita China. Hal ini bahkan menjadi topik yang sering dibicarakan di media sosial.
Hal ini tecermin dari penjualan Victoria's Secret. Euromonitor menghitung pasar pakaian dalam wanita di China mencapai US$ 25 miliar pada 2017 dan akan tumbuh menjadi US$ 33 miliar pada 2020, dua kali lipat dari pasar Amerika.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement