Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi 2017    

China Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi 2017       Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah China memangkas target pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi sekitar 6,5 persen. Sebelumnya, China menargetkan pertumbuhan ekonomi 2017 berada di kisaran 6,5 hingga 7 persen. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Li Keqiang saat berbicara di Kongres Rakyat Nasional (NPC) yang menjadi sesi tahunan di Beijing.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi China mengalami laju paling lambat dalam 26 tahun terakhir pada tahun 2016. Mengutip BBC di Jakarta, Selasa (7/3/2017), Li mengatakan pihaknya akan menindak perusahaan-perusahaan "zombie" milik negara, yang memproduksi batu bara dan baja lebih banyak dari kebutuhan pasar.

Janji serupa telah diungkapkan di masa lalu, namun kenyataannya upaya tersebut sulit untuk dilakukan. Dalam sesi ini, lebih dari 3.000 legislator bertemu di parlemen rakyat, NPC dan badan penasehat menggelar pertemuan tahunan atau yang dikenal sebagai "lianghui" atau "two sessions".

PM China menjelaskan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut bagaikan kupu-kupu yang tengah berjuang untuk keluar dari kepompongnya. Li menyebut transformasi itu akan penuh dengan janji, namun juga kesakitan. Pemerintah China telah menggunakan berbagai stimulus untuk menjaga perekonomian agar tetap tumbuh pada tahun 2016.

Investasi pemerintah pada infrastruktur melonjak dan pinjaman perbankan meningkat pesat, meski ada peringatan terkait tingginya utang korporasi. Selain itu pemangkasan beban utang perusahaan adalah salah satu prioritas utama dalam beberapa tahun ke depan. China diyakini akan bergantung lebih kepada konsumsi domestik dan investasi swasta untuk menjaga pertumbuhan. Seperti saat 2016, China tidak menetapkan target untuk ekspor, lantaran menyoroti ketidakpastian global yang makin meningkat. Selain itu pertumbuhan dunia dinilai masih lesu, sementara deglobalisasi dan proteksionisme tumbuh semakin cepat.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: