Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggaran Pertahanan China Naik 7 Persen di Tahun 2017

Anggaran Pertahanan China Naik 7 Persen di Tahun 2017 Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggaran pertahanan China akan naik 7 persen pada tahun ini, menjadi 1.044 triliun yuan (US$ 151,43), kata kantor berita negara pada Senin (6/3/2017). Kenaikan anggaran tersebut adalah yang terkecil selama lebih dari satu dekade, di tengah pelambatan pertumbuhan ekonomi.

Anggaran belanja yang dipantau dengan seksama oleh negara dunia untuk mengetahui niat strategis China tersebut naik setelah dua tahun berturut-turut China tidak meningkatkan belanja militernya. Sebelumnya, selama hampir dua dekade, anggaran militer China selalu naik dua digit setiap tahunnya.

Mengutip Reuters di Jakarta, Selasa (7/3/2017), juru bicara parlemen China, Fu Ying, mengatakan pada Sabtu (4/3/2017) bahwa anggaran pertahanan untuk tahun ini akan meningkat sekitar 7 persen atau setara dengan 1,3 persen dari PDB negara tersebut. Namun, sehari kemudian, Kementerian Keuangan tidak menuliskan angka belanja militer dalam sebuah laporan untuk rapat tahunan parlemen.

Kenaikan anggaran pertahanan China baru terungkap oleh laporan dari kantor berita negara Xinhua pada Senin, dengan mengutip sumber tanpa nama dari Kementerian Keuangan. Anggaran itu akan digunakan "sebagian besar untuk mendukung reformasi yang lebih luas terhadap militer dan pertahanan nasional", kata sumber tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut.

China berulang kali menyatakan telah terbuka dalam hal belanja militer, namun hingga saat ini belum jelas mengapa Kementerian Keuangan sempat merahasiakan angkanya pada hari Minggu (5/3/2017) lalu. Huang Shouhong, Direktur Badan Statistik Negara, kepada wartawan mengatakan bahwa "tidak ada yang rahasia dalam hal ini."

Dalam beberapa tahun belakangan, penambahan kekuatan militer di China telah menyebar kekhawatiran di kawasan Asia, terutama dari sikap yang semakin agresif dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan dan Timur. Meski hanya naik tujuh persen, belanja pertahanan China hanya setara dengan seperempat belanja yang sama oleh Amerika Serikat. Meski demikian, banyak pengamat menduga Beijing mengeluarkan uang lebih besar dari yang dilaporkan.

Pada 2015, Presiden Xi Jinping menyatakan akan mengurangi personel militer sebanyak 300.000 orang. Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat mengusulkan kenaikan belanja militer sebesar 10 persen menjadi US$ 603. Presiden AS Donald Trump menepati janjinya di sektor pertahanan dengan melipatgandakan anggaran pertahanan untuk membangun kekuatan besar militer dalam sejarah AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: