Lalu lintas penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin terbilang sepi pada awal bulan suci Ramadan. Bahkan, pada hari pertama puasa tercatat jumlah penumpang anjlok hanya 19.841 orang. Padahal, rata-rata penumpang di Bandara Hasanuddin normalnya berkisar di atas 30 ribu orang.
Juru bicara PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Hasanuddin I Turah Ajiari membenarkan penurunan?jumlah penumpang di bandara yang dikelolanya pada awal bulan puasa. Hal itu terbilang normal dan bersifat sementara karena faktor seasonal. Lalu lintas penumpang diyakini kembali bergairah seiring mendekat Lebaran.
"Di akhir periode Mei yang bersamaan dengan awal Ramadan, jumlah penumpang memang cenderung menurun. Beberapa hari sebelum hari pertama Ramadan, lalu lintas penumpang sempat melonjak dengan rata-rata penumpang berkisar 35-37 ribu orang," kata Turah saat dikonfirmasi di Makassar, Jumat (2/6/2017).
Berdasarkan data Angkasa Pura I, puncak lalu lintas penumpang terjadi pada 22 Mei atau H-5 sebelum bulan Ramadan. Jumlah penumpang kala itu menembus 37.480 orang. Adapun, lalu lintas penumpang tersepi terjadi bertepatan dengan hari pertama puasa yakni 19.841 orang. Sejak bulan suci Ramadan, lalu lintas penumpang di Bandara Hasanuddin kebanyakan dari pintu kedatangan.
Jumlah penumpang di Bandara Hasanuddin hingga April 2017 tercatat sudah mencapai 2,82 juta orang dengan 35.310 pergerakan pesawat. Adapun jumlah muatan kargo mencapai 25,83 ribu ton. Jumlah penumpang terbanyak terjadi pada Maret lalu menembus 960.141 orang. Toh demikian, selisihnya tidak begitu besar dengan capaian pada April berkisar 957.098 orang.
Sebelumnya, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Cecep Marga Sonjaya mengatakan kecenderungan jumlah penumpang di Bandara Hasanuddin terus naik, meski terkadang ada waktu-waktu tertentu yang terkadang sepi. Sebagai data perbandingan, pada tahun lalu, jumlah penumpang mencapai 10,7 juta dengan pergerakan pesawat menembus 100.633. Itu lebih baik ketimbang capaian 2016 dengan 9,3 juta penumpang dengan pergerakan pesawat mencapai 88.549.
Cecep menerangkan semakin padatnya lalu lintas penerbangan di Sulsel tidak lepas dari besarnya kebutuhan masyarakat terhadap angkutan udara. Kecenderungannya, masyarakat semakin meminati moda transportasi udara.
"Kebutuhan angkutan udara di Sulsel memang semakin meningkat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement