Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indigo.id Sedot Banyak Atensi di Ajang ITU Telelecom World 2017

Indigo.id Sedot Banyak Atensi di Ajang ITU Telelecom World 2017 Kredit Foto: Indigo.id
Warta Ekonomi, Bandung -

Sejumlah pelaku teknologi informasi komunikasi (TIK) global antusias dengan program Indigo.id yang ditampilkan dalam International Telecommunication Union (ITU) Telecom World 2017 di Busan, Korea Selatan.

Head of Marketing & International Channel Divisi Digital Service PT Telkom, R. Bayu Hartoko, antusiasme terutama muncul pada startup binaan Indigo.id yang memberikan dampak sosial secara masif bahkan bisa berdampak global. Pelaku TIK global yang tertarik antara lain Samsung Electronics, Telecom Malaysia, sejumlah televisi stasiun asing, serta delegasi dari beberapa negara.?

"Contohnya mereka tertarik Growpal yang bisa menyelesaikan masalah yang dialami petambak ikan dalam mengakses modal, kemudian Arkademy yang ingin meningkatkan mutu pendidikan sekolah menengah kejuruan di jurusan teknologi informasi komunikasi sehingga bisa lebih bisa diterima industri," kata Bayu dalam keterangan resminya yang diterima di Bandung, Kamis (27/9/2017).

Selain itu, ada juga startup Angon yang ingin menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi antara masyarakat pedesaan dengan perkotaan dengan membuat aplikasi ternak digital.?

Bayu menyebutkan Indigo sangat serius membantu startup yang ingin menyelesaikan berbagai tantangan di tanah air. Pasalnya, dengan membantu mereka, maka Telkom selaku pemilik program Indigo Creative Nation ada andil kongkrit untuk perekonomian digital Indonesia yang diprediksi tumbuh menjadi USD 30 miliar di 2030 sesuai harapan ekonomi digital Presiden Jokowi.

"Maka dari itu, Indigo.id yang memiliki visi #DigitalizingIndonesia ingin mengajak sebanyak-banyaknya startup bergabung agar bersama-sama menyelesaikan berbagai permasalahan di tanah air dengan teknologi digital, sekaligus mengajak venture capital yang hadir agar bekerjasama dengan Indigo," sambung Bayu.

Bayu menambahkan, saat ini Indonesia memiliki banyak problem lokal. Masalah ini bukan hambatan, namun harus dilihat sebagai peluang yang harus digarap serius oleh startup dan diharapkan bisa menjadi peluang bisnis yang bisa disenergikan dengan kebijakan lokal tanah air.?

"Namun kami juga tidak mau semata-mata melakukan program pertukaran start up di acara ini, harus ada strategic value yang dapat ditawarkan calon mitra mancanegara. Wong jumlah penduduk kita mencapai 255 juta jiwa, paling tinggi di Asean, masa pertukaran dengan negara yang populasinya lebih sedikit?" jelas Bayu.?

Apalagi para pihak di ajang tersebut banyak menilai bahwa Indigo.id adalah program startup paling komplit bukan hanya di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara.?

"Kami targetkan di akhir tahun 2018 mendatang, Indigo.id mampu menjadi digital innovation Hub di Asia Tenggara. Let's go together, let's grow together," pungkasnya.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: