Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hipmi Keluhkan Aturan Agunan Bank Bikin Sektor Ekonomi Kreatif Tak Berkembang

Hipmi Keluhkan Aturan Agunan Bank Bikin Sektor Ekonomi Kreatif Tak Berkembang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Padang -

Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia mengharapkan perbankan menghadirkan formulasi baru terkait agunan pembiayaan pada era digital saat ini.

"Pada era digital sekarang perbankan harus menghadirkan formulasi pemberian pinjaman yang agunannya tidak lagi memandang kepada aset. Hal itu akan menjadi kendala bagi pelaku ekonomi kreatif serta usaha berbasis digital," kata Bahlil Lahadalia, di Padang, Senin (18/12/2017).

Karena, pelaku ekonomi kreatif akan kesulitan ketika dihadapkan pada jaminan berupa aset karena usaha mereka bertitikberat pada keterampilan dan pemikiran.

"Inilah tugas HIPMI ke depan, mendorong hadirnya formulasi tentang pinjaman itu oleh perbankan," katanya.

Ia mengatakan hal itu untuk menunjang upaya pemerintah yang terus melakukan langkah mempermudah permodalan.?Seperti menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 22 persen per tahun menjadi sembilan persen per tahun dan dicanangkan pada 2018 turun menjadi tujuh persen.?Hal ini, katanya, akan meningkatkan daya saing para pelaku ekonomi kreatif di era digital agar bisa berusaha secara mandiri dan tidak selalu digaet oleh investor luar negeri.

"Pengusaha besar luar negeri sudah terbiasa dengan aplikasi dan ekonomi kreatif, sementara kita belum banyak yang fokus untuk menampung pelaku-pelaku usaha ini, akhirnya diakuisisi. Ini harus jadi perhatian," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: