PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah membuka sebanyak 44 Rumah Kreatif BUMN atau RKB di seluruh Indonesia. Melalui RKB ini, BNI merangkul sekitar 160.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan RKB sebagai wadah untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam mengembangkan produk dan pemasaran.
Sebanyak 1.193 di antaranya sudah berhasil dilatih dan naik kelas menjadi UMKM yang Go Online atau mampu menjual produk di situs jual beli online.
Demikian intisari yang muncul dalam kunjungan Direksi BNI dan Kementerian BUMN RI ke salah satu RKB yang dibangun BNI di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (22/12/2017). Hadir pada kesempatan tersebut Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno dan Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto.
Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menuturkan, RKB ini bertujuan untuk membantu UMKM go online dan menjadi wadah bagi pembina-pembina UMKM untuk saling berkomunikasi.
"Sampai sekarang sudah dibangun 201 RKB di seluruh Indonesia. Rencananya jumlahnya disesuaikan kabupaten/kota. Jumlah UMKM yang terdaftar sudah 400 ribu," ujar Fajar saat mengunjungi salah satu RKB yang dibangun BNI di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (22/12/2017).
Terkait RKB BNI, dia menilai, BNI telah berhasil mengembangkan RKB-nya. Salah satu contohnya adalah RKB Pontianak yang sudah memiliki ruang-ruang lengkap sesuai dengan fungsinya.
"Padahal, usia RKB-nya ini belum genap 1 tahun, tetapi sudah lengkap dengan Ruang Registrasi, Ruang Konsultasi, Ruang Pelatihan, hingga Studio Mini," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto mengungkapkan, ke-160?ribu UMKM tersebut telah ikut berbagai pelatihan yang digelar di RKB BNI di seluruh Indonesia dan terdaftar di rkb.id.
Adapun ke-1.193 UMKM di antaranya telah terdaftar di situs layanan jual beli barang dan jasa (marketplace) blanja.com. Dengan demikian, harapan dari pembukaan RKB untuk mengembangkan kapasitas pelaku UMKM menjadi bagian dari Digital Economy Ecosystem dapat terpenuhi.
Pencapaian ini juga menunjukkan bahwa RKB BNI telah mampu mendorong UMKM untuk memenuhi setiap tahapan pengembangannya, yaitu dimulai dari Tahap Registrasi di rkb.id, lalu Tahap Go Modern, kemudian Tahap Go Digital, hingga Go Online.
"Indonesia itu unik, ada kekhasan tersendiri di daerah-daerah. Peran BNI, kita melakukan pembinaan bekerja sama dengan instansi terkait supaya UMKM produknya layak diterima masyarakat, difoto, dan dipasarkan secara online," ungkapnya.
Pada Tahap Go Modern, UMKM didampingi agar mampu meningkatkan kualitas produk, kualitas branding, hingga kualitas packaging.
Lalu, pada Tahap Go Digital, UMKM diarahkan untuk mulai akrab menggunakan prosedur komputasi dan otomasi dengan aplikasi digital sehingga mampu mengelola keuangan, inventaris, pergudangan, hingga proses produksi secara lebih mudah karena digitalisasi.
Pada Tahap Go Online, UMKM mitra RKB BNI telah mampu mengakses pasar secara online karena telah memahami internet, mengerti budaya online, masuk ke situ blanja.com, dan mampu mengoptimalkan Logistic Commerce dalam mengembangkan pemasarannya.
"Seluruh proses pengembangan UMKM itu kami godok di dalam RKB, mulai dari Registrasi, Go Modern, Go Digital, hingga Go Online. Hingga saat ini, terdapat? 3.522 produk UMKM yang telah dipasarkan melalui blanja.com," tutup Catur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement