Warta Ekonomi, Makassar -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laju ekonomi pada dua dari sepuluh provinsi di Indonesia Timur berada di bawah angka nasional. Dua provinsi yang mencatat pertumbuhan ekonomi terendah itu adalah Papua (4,64 persen) dan Papua Barat (4,01 persen). Capaian tersebut di bawah angka nasional yang mencatat 5,07 persen pada 2017.
"Merujuk data terakhir, ada dua provinsi lingkup Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua) yang berada di bawah angka nasional. Kedua provinsi itu yakni Papua dan Papua Barat yang laju ekonominya juga di bawah angka pertumbuhan Pulau Maluku dan Papua sebesar 4,89 persen," kata Kepala Kantor OJK Region 6 Sulampua, Zulmi, seusai membuka pelatihan dan gathering wartawan di Makassar, Senin, (26/2/2018).
Menurut Zulmi, khusus Papua, laju ekonomi daerah tersebut sebenarnya mencatatkan kinerja positif rentang 2015-2016. Kala itu, pertumbuhan ekonomi provinsi di ujung Timur Indonesia masing-masing mencapai 7,47 persen dan 9,24 persen. Baru setahun terakhir, sambung Zulmi, tepatnya pada 2017, laju ekonomi Papua mengalami kemerosotan sebesar 4,64 persen.
Anjloknya laju ekonomi Papua berimbas pada rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Maluku dan Papua yang juga menurun signifikan. Sebelum anjlok pada angka 4,89 persen, Zulmi menyebut laju ekonomi pada Pulau Maluku dan Papua pada 2016 sempat menembus 7,45 persen atau berada di atas angka nasional sebesar 5,03 persen.
"Pada 2017, laju ekonomi tertinggi di Indonesia dicatatkan Maluku Utara mencapai 7,67 persen. Tapi, perlambatan ekonomi pada sejumlah provinsi lain membuat rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Maluku dan Papua tetap berada di bawah angka nasional," papar dia.
Berbeda dengan Pulau Maluku dan Papua, laju ekonomi Pulau Sulawesi lebih stabil. OJK mencatat rata-rata pertumbuhan ekonomi yang dihuni enam provinsi itu menembus 6,99 persen atau masih berada di atas angka nasional. Meski demikian, bila ditelisik mendalam, Zulmi mengakui adanya perlambatan dibandingkan beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data OJK, laju ekonomi Pulau Sulawesi pada 2015 dan 2016, masing-masing mencapai 8,18 persen dan 7,42 persen. Sulsel dan Sulteng menjadi pilar penopang perekonomian Pulau Sulawesi dengan tingkat pertumbuhan selalu berada di atas 7 persen. Terlepas dari itu, keenam provinsi di Pulau Sulawesi memiliki tingkat pertumbuhan di atas angka nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: