Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenapa Anda Perlu Berasuransi?

Oleh: Mohamad Taufiq Ismail, Financial Advisor

Kenapa Anda Perlu Berasuransi? Kredit Foto: AZ Consulting
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mungkin kata-kata yang ada di dalam benak Anda saat mendengar kata asuransi adalah agen, penawaran, investasi, kematian, mobil, unitlink, kesehatan, atau rumah sakit. Kata-kata yang saya sebutkan tadi memang semuanya memiliki kaitan dengan asuransi. Coba saya tuangkan dalam satu paragraf ya.

Elly, adalah seorang agen asuransi yang sedang memberikan penawaran produk asuransi dan investasi yang dikemas dalam sebuah produk unitlink. Dalam penawarannya, Elly juga menyertakan asuransi kesehatan yang memberikan proteksi apabila nasabah dirawat di rumah sakit. Asuransi yang ditawarkan Elly juga memberikan uang pertanggungan apabila nasabah meninggal dunia. Tidak lupa Elly menyelipkan sebuah brosur asuransi mobil titipan rekannya yang seorang agen asuransi kendaraan.

Nah, apakah Anda sendiri saat ini sudah memiliki asuransi? Apabila Anda seorang karyawan sebuah perusahaan sepertinya Anda sekeluarga sudah memiliki asuransi kesehatan sebagai salah satu fasilitas dari perusahaan. Bagaimana dengan Anda yang seorang wirausahawan? Mungkin juga sudah mengambil asuransi secara pribadi di perusahaan asuransi. Untuk yang tidak atau belum bekerja bagaimana?

Kemungkinan Anda sudah dalam tanggungan asuransi orang tua Anda. Warga tidak mampu pun bisa mengikuti program asuransi kesehatan melalui BPJS Kesehatan dari pemerintah.

Memang apa sih pentingnya asuransi? Baik itu asuransi kesehatan maupun jiwa, apakah kita wajib dan harus ikut serta? Kita coba bahas fungsi asuransi terlebih dulu. Secara singkat, asuransi berfungsi sebagai proteksi atas risiko yang mungkin terjadi.

Apabila kita membahas asuransi kesehatan maka risiko yang ada tentunya risiko sakit. Apabila sakit, kita pergi ke dokter untuk berobat. Dokter pun meresepkan obat untuk ditebus di apotek. Apabila sakit cukup berat, kita harus opname di rumah sakit. Nah, semuanya membutuhkan uang. Untuk membayar jasa dokter, membeli obat, atau juga biaya rawat inap di rumah sakit. Perusahaan asuransi akan mengganti biaya-biaya yang timbul atas pengeluaran kita tersebut.

Jadi walau namanya asuransi kesehatan dan baru akan ada klaim apabila kita sakit, yang diproteksi adalah risiko keuangan, bukan risiko kesehatan kita. Berbicara mengenai asuransi kesehatan, setiap orang wajib memilikinya karena setiap orang memiliki risiko sakit, baik ringan maupun berat.

Sedangkan untuk asuransi jiwa pun sama konsepnya. Bukan jiwa kita yang dilindungi atau diproteksi, melainkan keuangan kita atau tepatnya adalah kondisi finansial orang-orang yang bergantung kepada kita. Misalnya Anda adalah pencari nafkah utama keluarga dan istri Anda adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua orang anak yang masih kecil-kecil. Apabila Anda meninggal, kehidupan istri dan anak-anak akan terganggu karena mereka tidak lagi mendapatkan penghasilan dari Anda.

Untuk melindungi kehidupan mereka, Anda mengambil asuransi jiwa dengan jumlah uang pertanggungan yang cukup sebagai bekal hidup mereka sehingga apabila tidak ada orang yang berada dalam tanggungan maka sebenarnya tidak perlu memiliki asuransi jiwa.

Lain halnya apabila Anda seorang single yang sedang mengambil kredit pemilikan rumah di bank, pasti bank tersebut sudah memasukkan premi asuransi jiwa dengan uang pertanggungan senilai kredit yang Anda ambil agar risiko gagal bayar kredit karena Anda meninggal dapat terlindungi. Dalam hal ini bank tidak akan mengalami kerugian apabila Anda meninggal.

Jadi, berasuransilah untuk melindungi kondisi keuangan agar tidak terganggu sebagai akibat terjadinya risiko. Ambil asuransi kesehatan sesuai keperluan dan asuransi jiwa sesuai kebutuhan Anda. Jangan sampai terlalu banyak berasuransi (over insured) atau kurang berasuransi (under insured).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: