Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi muda Indonesia saat ini harus memiliki semangat petarung untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.
"Generasi milenial harus memiliki semangat petarung, karena kalianlah yang menentukan masa depan bangsa, dan mengawal sistem demokrasi agar berjalan dengan baik," kata Syahrul saat menjadi pembicara dalam Roadshow Seminar Motivasi Spirit of Indonesia, yang digelar di Makassar, Sabtu (10/3/2018).
Gubernur menyampaikan, Indonesia adalah negara kaya, termasuk di dalamnya Provinsi Sulsel. Untuk itu, kekayaan dalam berbagai aspek harus dijaga dengan baik oleh generasi muda.
Ia mencontohkan salah satu tokoh Bugis Makassar, yang ia nilai punya semangat petarung, penuh spirit dan integritas.
"Termasuk apa yang sudah dilakukan oleh Abraham Samad. Anak Bugis-Makassar selalu tau menjaga amanah," kata Syahrul.
Menurutnya, generasi Indonesia harus mampu mengelola kekayaan alam dan budaya yang ada, termasuk peningkatan sumber daya manusia. Apalagi, Sulsel diwariskan dengan kebudayaan yang kaya seperti kitab I La Galigo dan Kapal Pinisi.
"Generasi muda harus mampu menjawab tantangan yang ada. Frame akademik tidak boleh ketinggalan. Besok Indonesia membutuhkan anda," ucap Syahrul.
Sementara, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada kesempatan tersebut, memberikan pidato pembangkit semangat dengan cerita latar belakangnya sebagai anak desa hingga menjadi Ketua MPR. Iapun memberikan pesan, agar pemuda peduli pada lingkungan sekitar.
Selanjutnya, Tubagus Dedi Suwendi Gumelar yang lebih akrab dipanggil Miing Bagit, membahas hubungan budaya untuk meningkatkan kualitas pemuda. Termasuk didalamnya bagaimana cara bersikap dan etika di dunia maya.
"Jangan menyebarkan berita atau info hoax," sebut pelawak yang menjadi anggota Group Bagito tersebut.
Baginya, musuh utama bagi generasi muda adalah perilaku korup. Bukan hanya dalam bentuk materi berupa mencuri uang negara. Tetapi, termasuk mengambil hak orang.
"Bukan hanya mengambil uang rakyat, karena tidak semua orang punya akses. Tetapi hak orang lain, misalnya saat berlalu lintas," ujarnya.
Kedua adalah terorisme, dan ketiga adalah narkoba. Sehingga, generasi muda harus dibekali dengan pondasi dan akar yang kuat.
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menekankan, generasi zaman milineal atau generasi now harus dibangun dengan pemahaman demokrasi yang tidak berorientasi pada materi. Generasi muda, kata dia, harus mengambil peran dalam menumbuhkan sektor strategis "Sektor-sektor strategis harus tumbuh, dan tidak dikuasai oleh segelintir orang, generasi muda harus mengambil peran," tuturnya.
Pemateri terakhir, mantan Ketua KPK Abraham Samad memberikan materi dengan tema "Menolak Diam untuk Korupsi." Ia menyebutkan, apapun pilihan profesi harus dijalani dengan penuh integritas.
"Contoh Muhammad Hatta, wakil presiden, pernah sepatunya robek, dia menabung gajinya. Pertanyaan saya, oknum bupati dan gubernur sekarang misalnya, sepatu robek, sudah dibawakan oleh orang ternama, dengan sepatu ternama pula," jelasnya.
Ia menegaskan, pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan gerakan sosial dan gerakan semesta pemberantasan korupsi. Caranya tidak permisif. Misalnya mengurus urusan di kantor lurah, tidak mau antri dan mau bayar lebih.
"Korupsi melahirkan kemiskinan, utang luar negeri dan ketimpangan kesejahteraan. Jadi, ketika menjadi pemimpin jadilah pemimpin berintegritas, sehingga dihargai oleh rakyat anda," pesannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil