Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

90% Kondisi Jalan Mantap, Pemerintah Optimistis Mudik 2018 Lebih Baik

90% Kondisi Jalan Mantap, Pemerintah Optimistis Mudik 2018 Lebih Baik Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan, secara umum kesiapan jalur mudik tahun 2018 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. 90% kondisi jalan nasional pada tahun 2018 dalam kondisi mantap. 

Menurut Basuki, untuk di Pulau Jawa, ada 3 rute jalur mudik Jalan Nasional yang bisa menjadi pilihan pemudik selain jalan tol. Pertama adalah Pantura sepanjang 1.341 km, Lintas Tengah 1.197 km, dan Lintas Selatan 1.405 km. Khusus untuk Pansela, Basuki kembali mempromosikan pemudik untuk melewati jalur yang dipenuhi obyek wisata tersebut. 

“Jalur Pansela untuk mudik Lebaran 2018 sudah tersambung dari Banten sampai Pacitan. Sedangkan dari Pacitan ke Banyuwangi baru akan kita kerjakan tahun ini dengan memperlebar jalan," kata Basuki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (5/6/2018).

Selanjutnya, Basuki mengatakan perbaikan Jembatan Cincin Lama atau juga dikenal sebagai Jembatan Widang saat ini sudah selesai dan sudah bisa dilintasi kendaraan. Jembatan yang melintasi Sungai Bengawan Solo tersebut runtuh pada 17 April 2018 lalu akibat kendaraan yang melintas dengan muatan berlebih.

"Perbaikan Jembatan Cincin Lama sudah selesai 100%, sudah diuji coba, dan siap dilalui tanggal 5 Juni (H-10) sesuai rencana," katanya.

Perbaikan jembatan dilakukan dengan memasang jembatan rangka baja tipe Garuda Paksi A-50 dengan bentang 50 meter yang didatangkan dari Gudang Peralatan Kementerian PUPR di Cibinong. Anggaran perbaikan sekitar Rp11 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT Brantas Abipraya. Besar tonase yang diijinkan melintas sebesar 45 ton. 

Selain di Pulau Jawa, Basuki juga mengatakan telah menugaskan seluruh Pejabat Eselon 1 di Kementerian PUPR untuk mengecek kesiapan jalan nasional yang akan digunakan sebagai jalur mudik di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Saat ini sudah saya terima laporannya, salah satunya yakni Jalan lintas timur Sumatera kondisinya cukup baik dan siap dilalui. Kementerian PUPR siagakan tim tanggap bencana dalam antisipasi keadaan darurat berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan," ungkapnya.

Untuk jalan tol dapat dilalui dari Merak ke Pasuruan sepanjang 995 km, dengan 760 km telah operasional dan sisanya 235 km telah fungsional. Di antara beberapa  titik kritis karena adanya pekerjaan konstruksi yang belum selesai dan telah disiapkan plan B, seperti di Jembatan Kali Kenteng (500 m) di Ruas Salatiga–Kartasura; Jembatan Kali Kuto (100 m) di Ruas Batang–Semarang. 

"Untuk Jembatan Kali Kuto, progresnya 82 %, pada H-2 ditargetkan sudah dapat dilalui. Sehingga sebelum itu, kendaraan akan diarahkan Korlantas keluar melalui jalan Pantura Jawa sejauh 500 meter dan masuk kembali ke ruas tol,” kata Basuki. 

Sedangkan untuk Jembatan Kali Kenteng, saat ini, progresnya 62%. Kementerian PUPR dan pengelola jalan tol telah mempersiapkan jalan alternatif melintasi bagian bawah jembatan.

Basuki juga menyampaikan, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ingin turut serta menyukseskan mudik Lebaran 2018 dengan memberikan diskon tarif tol dengan besaran 10%. Diskon terbagi menjadi beberapa waktu berbeda dan ruas tol berbeda, dengan tujuan agar arus mudik terdistribusi. 

Untuk diketahui, pada mudik Lebaran 2018, dengan tarif normal tanpa diskon, pemudik yang dari Jakarta-Surabaya dikenakan biaya sebesar Rp344.000. Sementara dari Jakarta-Merak sebesar Rp48.000; Jakarta-Ciawi Rp6.500; Jakarta-Bandung (Cileunyi) Rp61.500; dan Jakarta-Semarang Rp173.000. Sedangkan pemudik dari Surabaya-Malang dikenakan tarif tol Rp18.000; Surabaya-Pasuruan Rp22.000.

Basuki menyatakan, secara umum, pekerjaan konstruksi akan dihentikan sementara sejak H-10 Lebaran. Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) juga menyiapkan fasilitas dukungan lainnya di ruas tol berupa 26 mobil toilet unit, 30 mobil tinja, 4 toilet kabin, dan 47 mobile reader serta fasilitas top up kartu tol di sejumlah rest area. 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Lazarus, menyatakan DPR optimis bahwa pelaksanaan mudik Lebaran 2018 dapat lebih dari tahun sebelumnya. Namun demikian, kekompakan dan kewaspadaan tetap harus menjadi prioritas seluruh pihak yang terlibat agar Mudik Lebaran 2018 ini dapat berjalan lebih nyaman, aman, dan selamat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ratih Rahayu
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: