Kementrian Perindustrian terus memacu pertumbuhan ekonomi digital. Salah satu caranya dengan menggandeng dengan pendiri Alibaba Group, Jack Ma. Kerja sama ini bertujuan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang melek terhadap teknologi.
“Di tahun 2030, agar Indonesia siap menjadi e-economy, dibutuhkan sebanyak 17 juta human talents yang melek teknologi,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan tulisnya, Senin (15/10/2018).
Airlangga mengungkapkan Alibaba ingin membangun Jack Ma Institute of Entrepreneurs di Indonesia. Upaya ini bakal turut berkontribusi dalam menumbuhkan wirausaha dan SDM terampil melalui peran pendidikan sesuai kebutuhan di era ekonomi digital.
“Tentunya mereka sudah punya model sendiri dan diharapkan menjadi prototype untuk menciptakan SDM kita lebih berkualitas,” tuturnya.
Saat ini, lanjut dia Alibaba sudah menerima beberapa pejabat Indonesia yang ikut pelatihan mengenai perkembangan teknologi digital di China. Para peserta ini melihat langsung fasilitas di sana. Selanjutnya, akan disusul dengan pelatihan untuk para tech leaders.
"Kemudian, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan trainning lanjutannya,” Ujarnya.
Mengenai materi yang akan diberikan dalam pelatihan di Jack Ma Institute of Entrepreneurs, menurut Ketua Umum Partai Golkar itu masih digodok bersama dan nanti difinalkan oleh Jack Ma. Beberapa materi yang menjadi fokus perhatian di antaranya terkait tentang pengelolaan komputasi awan (cloud computing), teknologi keuangan (termasuk blockchain), dan infrastruktur internet.
“Sedangkan, pemerintah akan menyiapkan regulasinya, seperti mengenai fintech. Tetapi untuk yang lain, Jack Ma hadir sebagai advisor pemerintah. Selain itu, kami juga sudah menyiapkan seandainya untuk mendorong sistem bantuan sosial melalui fintech,” paparnya.
Airlangga menegaskan, langkah kolaborasi dalam membangun kualitas SDM dan penerapan teknologi digital ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Di dalam roadmap, kita akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1-2% serta potensi penambahan sebesar US$ 200 miliar di tahun 2030,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: