Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari mengungkapkan visi baru PWI di bawah kepemimpinannya dalam lima tahun ke depan (2018-2023), yakni menjadikan PWI sebagai organisasi profesional dan bermartabat di era transformasi lanskap media dengan spirit kebangsaan, kebebasan, dan kreativitas digital.
Menurut Atal, visi tersebut dijadikan sebagai arah dan pedoman bagi lima misi PWI yang ada, yakni program pendidikan berbasis teknologi digital, perbaikan manajemen dan administrasi berbasis teknologi digital, gerakan nasional wartawan masuk kampus, meningkatkan peran pengurus pusat untuk proaktif dalam penyelesaian masalah di daerah, dan PWI sebagai inisiator dan stakeholder perumusan regulasi media baru.
"Dengan jumlah anggota PWI seluruh Indonesia sekitar 15.000 orang saat ini, sebanyak 9.480 sudah memiliki kompetensi wartawan berbagai jenjang. 3.000 di antaranya sudah tersentuh pendidikan profesi, baik melalui safari jurnalistik, pra-Uji Kompetensi Wartawan (UKW), Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI), dan lain-lain," jelasnya dalam siaran pers yang diterima, Rabu (31/10/2018).
UKW dan SJI diakui telah berjalan dengan baik, akan tetapi faktanya belum memenuhi harapan bagi semua wartawan anggota PWI.
"Masih banyak anggota PWI yang belum tersentuh pendidikan profesi wartawan yang standar. Sebagian besar melewati proses learning by doing," imbuh Atal.
Untuk itu, program dan strategi kepemimpinan Atal adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program pendidikan dan pelatihan jurnalistik dan non-jurnalistik berbasis digital.
Selain itu, pemanfaatan penggunaan teknologi digital akan dimaksimalkan untuk pendataan anggota dan kegiatan organisasi. Dengan PWI Apps, diharapkan semua urusan PWI ke depan bisa diselesaikan melalui telepon pintar.
Urusan pusat dan daerah akan diperlancar dengan fasilitas platform PWI Command Area & Center, yang merupakan manajemen terpusat PWI daerah dan pusat. Dengan platform ini, seluruh administrasi dan manajemen, serta informasi daerah dapat dipantau melalui satu sistem (PWI Command Center).
"Hal ini dapat memudahkan PWI dalam memantau seluruh pengurus dan anggota PWI dari Sabang sampai Merauke," tandas Atal optimis.
Sedangkan untuk meningkatkan peran pengurus pusat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di darah, disiapkan satu platform digital secara khusus, sehingga semua informasi dari anggota ke pengurus dan sebaliknya dilakukan secara realtime. Hal ini diharapkan dapat membuat semua pengurus lebih proaktif untuk merespons semua masalah sesuai dengan tanggungjawab masing-masing.
Berikutya program Gerakan Wartawan Masuk Kampus (Journalist Goes to Campus), PWI akan bekerja sama dengan kampus-kampus ternama untuk menyelenggarakan pelatihan, dialog tentang jurnalisme, komunikasi massa, atau pun media baru yang kini terus berkembang.
Selain itu, di era media sosial dewasa ini, PWI akan mendekatkan diri pada para netizen generasi milenial untuk berbagai pengetahuan dan keterampilan, serta bersama-sama memerangi hoaks dan fake news.
Yang tak kalah penting, program dan strategi Menjadi Inisiator dan Stakeholder Perumusan Media Baru, guna menyelamatkan institusi jurnalistik dan ruang publik menjadi beradab.
Sebelumnya, Atal terpilih sebagai ketua umum dalam Kongres XXIV PWI di Solo, 27-30 September 2018, menggantikan Margiono yang telah memimpin PWI selama dua periode berturut-turut, 2008-2013 dan 2013-2018.
Dalam kongres itu juga dipilih Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang. Kemudian, Ketua Umum PWI atas persetujuan formatur menunjuk Margiono sebagai Ketua Dewan Penasihat. Adapun susunan pengurus PWI Pusat periode 2018-2023 secara lengkap diumumkan hari ini, Rabu (31/10/2018), di Gedung Dewan Pers.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: