Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Canggih! Dubai Punya ATM Bitcoin Pertama di Dunia

Canggih! Dubai Punya ATM Bitcoin Pertama di Dunia A Bitcoin (virtual currency) paper wallet with QR codes and a coin are seen in an illustration picture taken at La Maison du Bitcoin in Paris, France, May 27, 2015. | Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sudah bukan rahasia lagi bahwa roda perekonomian di Dubai berjalan demikian cepat. Bahkan, kota terpadat di Uni Emirat Arab (UEA) itu sejauh ini memang telah dikenal sebagai pusat perbelanjaan mewah dengan arsitekturnya yang ultramodern.

Nah, seolah melengkapi identitas wah tersebut, Dubai baru saja memperkenalkan mesin automatic teller machine (ATM) Bitcoin untuk pertama kalinya. Dengan menggunakan mesin ATM baru itu, masyarakat kini dapat semakin mudah untuk membeli mata uang kripto (cryptocurrency) dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, yaitu Bitcoin (BTC).

Baca Juga: Arab Saudi-UEA Sepakati Uang Kripto Bersama untuk Perbankan

Prosesnya juga sangat mudah dan secara prinsip tidak ada perbedaan dengan mesin ATM penerima setoran tunai. Masyarakat yang ingin membeli Bitcoin hanya perlu melakukan setoran tunai dan melakukan pembelian Bitcoin seperti halnya transaksi pembelian yang lain, seperti beli pulsa, transfer dana, dan semacamnya.

Sebagaimana dilansir investinblockchain.com beberapa waktu lalu, mesin ATM Bitcoin tersebut ditempatkan di Rixos Premium, sebuah hotel bintang lima di pusat Kawasan Jumeirah Beach Residence (JBR), Dubai.

Lokasi ini sangat terkenal dengan beberapa tempat wisata terbaik di Dubai, seperti Dubai Eye, Dubai Marina Mall, dan Mall of the Emirates. Selain lokasinya yang sangat strategis, masyarakat menyambut antusias hadirnya ATM Bitcoin ini karena calon pembeli tidak perlu memberikan informasi khusus terkait persyaratan know your customer (KYC), seperti halnya bila pembelian dilakukan di marketplace cryptocurrency secara offline.

"Pelanggan dapat tetap mempertahankan anonimitas yang dimilikinya saat membeli cryptocurrency dengan uang tunai. Yang mereka perlu sediakan hanya alamat untuk menerima Bitcoin yang telah mereka beli," ujar CEO Amhora, Anhad Dhingra, dalam laporan tersebut.

Amhora sendiri merupakan perusahaan di balik pengelolaan ATM Bitcoin yang baru di-launching ini. Namun, untuk tahap awal operasional, ATM Bitcoin ini sementara hanya bisa melayani pembelian Bitcoin dan belum bisa melayani transaksi penjualan Bitcoin. Untuk setiap transaksi, pembeli dibebankan biaya komisi sebesar lima persen dari total nilai transaksi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: