Banjir besar yang menerjang Bengkulu sejak Jumat (26/4/2019) menyisakan belasan ribu jiwa warga dalam pengungsian. Mengutip pernyataan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, lebih dari 13 ribu warga Bengkulu terdampak banjir dan longsor. Dari jumlah tersebut, 12 ribu jiwa kini masih mengungsi.
Duka tidak hanya datang dari pengungsi banjir yang membeludak. Pasalnya, banjir juga telah menimbulkan korban jiwa. Rohidin mengatakan, 10 orang warga Bengkulu meninggal dunia, dan delapan orang masih dinyatakan hilang terbawa arus banjir.
Hari ketiga sejak banjir melanda, Senin (29/4/2019), jumlah pengungsi masih masif, meski banjir perlahan mulai surut. Apra Julianda Poetra, relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bengkulu, mengatakan, ada juga warga yang bertahan di sekitar rumah dengan mendirikan tenda darurat atau berteduh di posko.
"Pengungsian masih masif. Banjir mulai surut, tapi karena banyaknya pemukiman yang terendam, warga masih memilih untuk mengungsi," ujar Apra.
Baca Juga: Kerugian Banjir Bengkulu Lebih dari Rp138 Miliar
Apra juga mengungkapkan, posko kemanusiaan dan dapur umum yang didirikan oleh Tim MRI-ACT Bengkulu sudah bertambah jumlahnya.
"Kawan-kawan dari MRI Bengkulu telah mendirikan lima posko kemanusiaan. Posko dimaksimalkan untuk mendistribusikan makanan siap saji dan logistik kebutuhan pokok pengungsi," tambah Apra.
Posko kemanusiaan dan dapur umum itu tersebar di lima titik terdampak banjir maupun longsor, yakni wilayah Tanjung Jaya RT.003, Sido Dadi RT.005, Tanjung Mas RT.001 dan RT.002, serta Merpati RT.012. "Kelima wilayah tersebut dipilih karena terkena dampak yang cukup besar," terang Apra.
Sementara dari Jakarta, Koordinator Tim Disaster Emergency Response ACT, Kusmayadi menyatakan, tim telah mengirimkan personel tambahan, terbang langsung menuju Bengkulu.
"Dampak banjir Bengkulu cukup masif dengan belasan ribu pengungsi. Maka, kami turunkan personel tambahan dari Jakarta untuk memperkuat aksi relawan di lokasi bencana," kata Kusmayadi, Senin (29/4/2019).
Merangkum data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu, daerah paling parah terdampak banjir, meliputi Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang, Lebong, Kaur, dan Rejanglebong.
Hingga Senin (29/4/2019), bencana banjir maupun longsor di Bengkulu telah mengakibatkan 184 rumah rusak, empat unit fasilitas sekolah rusak, serta ada 40 titik infrastruktur jalan dan jembatan di sembilan kabupaten atau kota yang juga rusak.
Baca Juga: Tangani Darurat Banjir dan Longsor Bengkulu, BNPB Salurkan Rp2,25 Miliar
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: