Luckin Mau Go Public, Persaingan dengan Starbucks Pun Makin Panas!
Persaingan bisnis di dunia kopi mulai merebak setelah CEO Starbucks, Kevin Johnson, mengatakan pesaingnya di China, Luckin tak dapat bertahan. Itu ia ungkapkan setelah perusahaan rintisan itu mengajukan permohonan IPO di Amerika Serikat.
Mengutip TechCrunch (29/4/2019), pemimpin raksasa kopi Amerika itu mengatakan kepada CNBC, pesaing di China--termasuk Luckin, telah mengadopsi strategi membangun pangsa pasar menggunakan diskon besar-besaran. Ia menilai hal itu tak akan membuat bisnis berkelanjutan.
"Kami mengerahkan modal dan membangun 600 toko baru per tahun, menghasilkan balik modal yang kami investasikan untuk bisnis berkelanjutan dan terus membangun toko baru," kata Johnson.
Baca Juga: Saingan Besar Starbucks Ini Ajukan IPO di Nasdaq
Starbucks mengklaim telah memiliki 30 ribu toko di seluruh dunia. Perusahaan yang telah memasuki pasar China selama 20 tahun dan bertujuan untuk mencapai 6 ribu toko di negara tirai bambu itu pada 2022.
Johnson berujar, "Kami telah menetapkan landasan strategis yang sangat baik dan kami akan terus mengarah pada hal-hal yang membuat kami berbeda di Cina."
Di sisi lain, Luckin memiliki modal ventura lebih dari US$550 juta dan akan digunakan untuk mencapai 2.370 lokasi dalam waktu kurang dari dua tahun. Tahun ini, mereka berencana untuk menambah outlet hingga berjumlah 2.500. Hal itu akan membuatnya mengungguli Starbucks, yang memiliki 3.600 toko di 150 kota China.
Baca Juga: Intip Persaingan Starbucks dan Luckin di China, Siapa yang Unggul?
Meskipun begitu, Luckin memiliki model bisnis berbeda dari ritel yang dioperasikan oleh Starbucks. Perusahaan itu lebih memfokuskan diri dalam pesanan digital dan pengiriman berdasarkan permintaan--mirip seperti Fore Coffee di Indonesia.
Menghadapi hal itu, Starbucks menjalin kemitraan dengan Alibaba tahun lalu untuk memanfaatkan layanan Ele.me dalam pengiriman kopi. Layanan itu pun terintegrasi dengan e-commerce milik Alibaba.
Jika Luckin telah menjadi perusahaan publik, maka persaingan antara kedua perusahaan di bidang kopi itu akan semakin memanas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: