Kerugian yang tidak terduga dirasakan Rakuten Inc karena dua faktor utama. Kerugian pada kuartal kedua, seperti yang dilansir japantimes.co.jp, terpukul karena penyusutan nilai investasinya di startup transportasi Lyft Inc dan beban belanja yang sangat berat untuk layanan nirkabel baru.
Pada kuartal tersebut kondisinya bertentangan dengan kinerja bisnis pada kuartal yang sama pada tahun sebelumnya. Periode yang sama tahun sebelumnya, laba perusahaan menembus 61,6 miliar yen sedangkan yang sekarang rugi operasional sebesar 1,8 miliar yen. Padahal pasar mengharapkan Rakuten membukukan laba. Dikutip dari japantimes, mereka mengharapkan laba 5,2 miliar yen.
Baca Juga: Rakuten Alihkan Bisnis Crypto Exchange ke Anak Usaha
Adapun dari Lyft, sebenarnya pada kuartal sebelumnya masih mencatatkan kinerja positif. Mereka mencatatkan kenaikan laba sebesar 110 miliar yen. Namun pada kuartal berikutnya mencatatkan kerugian 28,4 miliar yen. Perusahaan aplikasi transportasi tersebut memang sedang giat-giatnya memperkuat pasar di Amerika Serikat (AS). Wajar saja, mereka masih butuh banyak dolar untuk “dibakar”.
Kontributor kerugian lainnya yanb menyolok adalah kerugian operasi di bisnis layanan seluler. Menurut informasi, pada bulan Oktober akan menunjukkan layanan baru. Inilah pengorbanan investasi yang harus dibayarkan untuk melahirkan layanan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: