Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun, mengungkapkan warga milenial tidak sepakat dengan rencana pemerintah memindahkan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Hal tersebut berdasarkan survei yang digelar Median terhadap 1.000 orang responden.
"Responden yang berusia di bawah 40 tahun lebih banyak yang tidak setuju dengan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota ke Kaltim. Sebaliknya, respinden berusia di atas 40 tahun mayoritas setuju dengan rencana ini, " ungkap Rico dalam paparan rilis survei di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).
Baca Juga: Agung Podomoro Untung Besar karena Ibu Kota Dipindah, Investor Serbu Saham APLN!
Baca Juga: 95,7 Persen Warga Jakarta Tolak Ibu Kota Pindah, Anies Gak Bisa Bilang Apa-Apa
Di merinci, sebanyak 63,8 persen responden berusia di bawah 20 tahun menyatakan tidak setuju dengan rencana ini. Sementara itu sisanya, sebanyak 34,2 persen responden menyatakan sepakat dan dua persen responden menyatakan tidak tahu.
Sementara itu, sebanyak 50,9 persen responden berusia 20-29 tahun juga menyatakan tidak sepakat dengan rencana pindah ibu kota negara. Sebanyak 38 persen responden menyatakan setuju dan 11,1 persen responden menjawab tidak tahu.
Selanjutnya, sebanyak 51,6 persen responden berusia 30-39 tahun menyatakan tidak setuju jika ibu kota negara pindah. Sebanyak 25,2 persen responden menyatakan setuju dan 23,2 persen menyatakan tidak tahu.
Di kalangan responden usia 40-49 tahun, sebanyak 42,5 persen responden menyatakan tidak setuju soal pemindahan ibu kota negara. Sebanyak 46,8 persen setuju dengan rencana itu dan sebanyak 10,7 persen menjawab tidak tahu.
Untuk para responden berusia 50-59 tahun, lebih banyak menyatakan setuju dengan pemindahan ibu kota (51,3 persen). Sebanyak 36,5 persen menyatakan tidak setuju dab 12,2 persen menyatakan tidak tahu.
"Terakhir, untuk responden lansia (60 tahun ke atas), sebanyak 68 persen menyatakan sepakat dengan rencana pemindahan ibu kota. Sementara itu sebanyak 22,5 persen responden menyatakan tidak setuju dan 9,5 persen responden menyatakan tidak tahu," tutur Rico.
Lebih lanjut dia pun mengungkapkan bahwa penduduk Jawa mayoritas tidak setuju jika ibu kota negara dipindahkan ke Kaltim . Tercatat ada 51,4 persen warga Jawa yang menyatakan tidak setuju dan hanya 30 persen saja yang menyatakan setuju dengan pemerintah.
Sebaliknya, warga luar Pulau Jawa mayoritas setuju jika Ibu Kota negara dipindahkan ke Kaltim. Tercatat ada 56 persen warga luar Pulau Jawa yang menyatakan setuju dengan pemindahan ibu kota dab 35,9 persen warga tidak sepakat dengan pemindahan ibu kota negara ke Kaltim.
Menurut Rico, aurvei Median melibatkan 1.000 responden dengan margin of error 3,09 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei digelar pada 26-30 Agustus 2019. Adapun penentuan sampel dibagi secara proporsional menggunakan metode multistage random sampling.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: