Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investigasi Penyelidikan Mueller, Trump Minta Bantuan Scott Morrison

Investigasi Penyelidikan Mueller, Trump Minta Bantuan Scott Morrison Kredit Foto: (Foto: AFP)
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan menghubungi Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dan meminta bantuan untuk menginvestigasi asal mula penyelidikan Mueller yang memeriksa mengenai campur tangan Rusia dalam kemenangan Trump pada pemilihan 2016. Hal tersebut terbongkar oleh seorang pejabat Australia di tengah penyelidikan pemakzulan yang tengah dihadapi Trump di negaranya.

 

Laporan media Australia dan AS yang dilansir BBC, Morrison diminta untuk membantu menemukan bukti guna mendiskreditkan penyelidikan Mueller. Australia mengonfirmasi percakapan tersebut dan mengatakan bahwa PM Morrison setuju untuk membantu.

 

Trump memang sudah dituduh menekan pemimpin Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya, Joe Biden, dalam panggilan telepon yang diungkapkan oleh whistleblower pekan lalu. Percakapan telepon tersebut mendorong kubu Demokrat di parlemen AS untuk meluncurkan proses pemakzulan dan pada Senin telah memanggil pengacara Trump, Rudy Giuliani untuk hadir di pengadilan.

 

Baca Juga: Hirup Deororan agar Mabok, 5 Remaja di Australia Tewas

 

Menurut laporan yang beredar menyebutkan jika di Gedung Putih, transkrip percakapan telepon antara Morrison dan Trump terbatas pada sejumlah kecil pembantu presiden, yang bertentangan dengan protokol normal. Pembatasan yang sama juga dilaporkan diberlakukan pada percakapan dengan Presiden Ukraina Vlodymyr Zelenskiy.

 

yi26i972hp6seltmxmkf_12056.jpg

 

 

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran jika staf Gedung Putih berusaha untuk menyembunyikan rekaman pembicaraan presiden dengan para pemimpin asing tertentu.

 

Penyelidikan Mueller memeriksa apakah Trump berkolusi dengan Rusia dalam pemilihan presiden 2016. Temuan penyelidikan, yang dirilis pada April lalu, menetapkan bahwa kampanye Trump tidak berkonspirasi secara kriminal dengan Rusia untuk mempengaruhi pemilihan. Namun temuan itu tidak membebaskan presiden dari kolusi, dan laporan Mueller menguraikan kasus obstruksi-keadilan yang luas terhadap Trump.

 

Baca Juga: Arab Saudi Sebut Australia Pendukung Teroris Anti-Islam

 

Penyelidikan membuat Trump marah, menyebutnya sebagai "perburuan penyihir". Pada Mei ia mengumumkan bahwa Jaksa Agung AS William Barr akan menyelidiki bagaimana penyelidikan Mueller itu bermula.

 

Media Australia menyebut jika tak lama usai itu, Duta Besar Australia untuk AS, Joe Hockey, menulis kepada Gedung Putih menawarkan bantuan dengan kajian apa pun.

Pada sebuah pernyataan pada Selasa, pemerintah Australia mengatakan selalu siap untuk membantu dan bekerja sama dengan upaya-upaya yang membantu menjelaskan lebih lanjut tentang masalah yang sedang diselidiki.

 

"PM mengonfirmasi kesiapan ini lagi," terang pernyataan itu sebagaimana dilansir BBC.

 

Diketahui, pemimpin konservatif Australia adalah di antara sekutu internasional terdekat Trump dan menerima kehormatan langka dari jamuan makan malam kenegaraan di Gedung Putih pekan lalu. Laporan New York Times menyebut, panggilan telepon yang membahas penyelidikan Mueller terjadi sesaat sebelum kunjungan itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: