Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan APEC TiVA, Indonesia Bisa Kurangi Defisit Neraca Perdagangan

Manfaatkan APEC TiVA, Indonesia Bisa Kurangi Defisit Neraca Perdagangan Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso

"Dengan APEC TiVA database, Indonesia dapat mengidentifikasi peluang peran dalam GVC, khususnya di kawasan Asia Pasifik, serta pada bidang yang jadi keunggulan komparatif Indonesia. Ini dapat memicu peningkatan produksi dan aktivitas nilai tambah. Pada akhirnya, akan mendorong peningkatan pendapatan dan mengurangi defisit neraca perdagangan," tegas Moga.

Dalam semiloka, dibahas mengenai pandangan bahwa statistik konvensional yang menggunakan data agregat tidak cukup menggambarkan perkembangan perdagangan modern saat ini dan berpotensi menimbulkan ketidakakuratan informasi.

Oleh karena itu, diperlukan informasi dan dukungan data yang lebih komprehensif seperti TiVA database yang dapat meningkatkan akurasi dan ketepatan dalam mendesain kebijakan maupun strategi bisnis.

Baca Juga: APEC Serukan Penguatan Ekonomi Digital dan Industri 4.0

"TiVA database memberikan informasi akses pasar, identifikasi peluang, dan tantangan dalam perdagangan global, baik dalam rangka strategi ofensif untuk memperluas akses pasar maupun pengamanan akses pasar tradisional. Dengan APEC TiVA database, selain memanfaatkan keunggulan yang sudah ada, Indonesia dapat melihat peluang pengembangan produk atau jasa di bidang tertentu yang akan jadi fokus di masa depan," imbuh Moga.

Pada level domestik, BPS juga sedang mengembangkan Inter-Regional Input Output (IRIO) yang merupakan database statistik yang mengukur perdagangan antarwilayah dan konektivitas antarpulau di Indonesia.

APEC TiVA database dan IRIO dapat dimanfaatkan secara bersama untuk meningkatkan akurasi formulasi kebijakan pemerintah serta penyusunan strategi bisnis yang lebih akurat bagi pelaku usaha.

Semiloka ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting sebagai tindak lanjut pemanfaatan APEC TiVA database, yaitu perlunya peningkatan pemahaman seluruh pemangku kepentingan domestik, penyusunan informasi TiVA database yang sederhana dan mudah diakses, serta pentingnya program peningkatan kapasitas dan bimbingan teknis bagi pembuat kebijakan dan pelaku usaha.

Hal utama yang mengemuka adalah perlunya dibentuk suatu tim nasional lintas sektor untuk menyinergikan kegiatan terkait GVC dan menyusun program kerja nasional pemanfaatan APEC TiVA database.

Dalam beberapa dekade terakhir, GVC telah menjadi tren baru dalam era perdagangan modern. Proses produksi berkembang menjadi semakin terfragmentasi dan mengubah struktur perdagangan dunia.

"Untuk dapat mengambil manfaat lebih dari GVC, Indonesia perlu meningkatkan dan memanfaatkan secara optimal partisipasinya dalam rantai nilai global," pungkas Moga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: