Invasi Turki terhadap pasukan Kurdi di Suriah timur laut dinilai menguntungkan kelompok teroris Negara Islam atau ISIS dan berisiko membuat kelompok itu bangkit lagi. Penilaian ini disampaikan penasihat politik Presiden Suriah Bashar al-Assad, Bouthaina Shaaban.
"Setiap perang menciptakan kekacauan dan kekacauan adalah iklim yang baik untuk terorisme. Jadi invasi ini menciptakan iklim yang lebih baik bagi teroris ISIS," katanya kepada Russia Today, yang dilansir Kamis (17/10/2019).
"Tapi, kekuatan utama yang berjuang untuk Turki sekarang adalah Jabhat al-Nusra. Jadi para teroris dipimpin oleh Turki sekarang untuk menduduki bagian dari tanah Suriah," ujarnya.
Baca Juga: Tak Ambil Pusing, Trump Sebut Konflik Turki-Suriah Bukan Masalah AS
"Dan sejak awal adalah Turki, yang mengizinkan teroris dari seluruh dunia untuk menyeberangi perbatasan dan berperang melawan rakyat Suriah," imbuh dia.
"Kami melihat mereka sebagai kekuatan pendudukan. Mereka tidak datang atas undangan dari pemerintah Suriah. Mereka tidak ada hubungannya di tanah kami. Dan alasan mereka ada di sini adalah untuk melindungi teroris," imbuh Shaaban.
Sebuah kebangkitan ISIS, lanjut Shaaban, sebagai salah satu konsekuensi yang mungkin tidak disengaja dari serangan militer Turki di daerah perbatasan yang dikendalikan oleh milisi Kurdi. Kurdi sendiri sudah memperingatkan bahwa mereka tidak akan bisa terus menahan para militan ISIS karena harus berperang melawan Turki.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto