Direktur LSI Djayadi Hanan menilai kondisi politik di internal Partai Golkar kembali memanas jelang Musyawarah Nasional (Munas) Desember mendatang. Diketahui juga, Bambang Soesatyo sempat mundur dari pertarungan Caketum Golkar, namun tiba-tiba ingin kembali maju melawan Airlangga Hartanto.
Ia pun menduga ada kesepakatan politik di internal Golkar sampai terpilihnya Bambang Soesatyo secara aklamasi menjadi Ketua MPR RI. Begitu juga, Airlangga punya posisi kuat sehingga terpilih kembali menjadi menteri bahkan kini menjabat Menko Perekonomian.
Namun menurutnya, Airlangga masih cukup kuat kembali menjadi Ketum Golkar. Bahkan, ia memprediksi Airlangga telah mengantongi restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Restu dari Pak Jokowi, dan itu saya kira akan dibaca oleh pengurus Golkar secara umum sebagai restu bahwa Pak Airlangga lah yang lebih dianggap cocok untuk menjadi Ketum Golkar,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (5/11/2019).
Baca Juga: Samakan Visi Jokowi, Tito akan Kumpulkan Kepala Daerah
Baca Juga: Airlangga Diminta Kader Golkar untuk Fokus sebagai Menko Perekonomian
Lanjutnya, kecuali Jokowi membuat aturan atau kebijakan ketum partai dilarang menjabat menteri atau rangkap jabatan. “Tapi kayaknya itu enggak mungkin. Kalau punya kebijakan itu, Prabowo juga harus mundur dong, Suharso Monoarfa juga,” paparnya.
Sambungnya, “Dugaan saya, sudah ada kesepakatan-kesepakatan secara internal antara faksi pak Bambang Soesatyo dengan faksi pak Airlangga Hartarto,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil