Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mulai Tambang Nikel, PP Presisi Pasang Target Begini di Tahun 2020

Mulai Tambang Nikel, PP Presisi Pasang Target Begini di Tahun 2020 Direktur Utama PT PP Presisi Tbk Iswanto Amperawan (kanan) bersama Direktur Keuangan PT PP Presisi Tbk Benny Pidakso saat paparan kinerja PT PP Presisi Tbk (PPRE) di Jakarta, Senin (5/2). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anak usaha PT PP (Persero) Tbk (PTPP) Perusahaan alat berat PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan pertumbuhan kontrak pada 2020 mendatang sebesar 20 persen hingga 30 persen secara tahunan.

Direktur Keuangan PP Presisi, Benny Pidakso mengatakan, kontrak tersebut akan dikontribusi paling banyak di sektor konstruksi atau civil work akan paling banyak berkontribusi terhadap kontrak kerja. 

"Kami akan masuk ke sektor penambangan nikel sebagai kontraktor nikel, smelter, dan infrastruktur pertambangan. Tambang nikel cocok dengan perusahaan karena kapasitas kecil, tidak besar seperti batu bara," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Baca Juga: Keren! PP Presisi Naikkan Target Laba dan Mau Lakukan Aksi Korporasi

Nantinya, posisi perseroan dalam proyek Nikel ada di bawah PTPP sebagai main contractor. PP Presisi sebagai sub contractor tugasnya mengejarkan proyek infrastruktur, pembangunan jalan, fondasi dan lainnya.

Benny memproyeksikan potensi di tambang nikel masih sangat positif yang didukung oleh kesepakatan antara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Asosiasi Perusahaan Pengolahan dan Pemurnian (AP3I) menyetujui harga nikel lokal dipatok di USD 30 per metrik ton.

"Harga tersebut sudah sangat bagus untuk Nikel terutama yang dijual ke smelter lokal," terangnya. 

Benny mengakui, sudah ada proyek yang berjalan di sektor ini yakni di Kolaka, selain itu ada juga yang dalam proses pitching di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Namun, pihkanya masih enggan menyebutkan dengan siapa proyek ini dijalankan.

Baca Juga: Simak, Begini Strategi PP Presisi di Tahun Politik

Dengan adanya pertumbuhan kontrak tersebut,   perseroan akan target dengan pertumbuhan pendapatan dan laba dengan angka yang sama. "Kemungkinan besar di 2020 pendapatan dan laba bisa tumbuh 20 persen-30 persen yoy," ucapnya.

Sementara tahun ini, perseroan akan menargetkan sebesar Rp 5,8 triliun atau tumbuh 12 persen dibandingkan tahun lalu. Hingga triwulan III 2019, perolehan kontrak baru mencapai Rp 2,9 miliar. Meskipun masih tersisa Rp 3 triliun, PP Presisi optimisitis mampu mewujudkan target tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: