Nama Ciputra dan 'Pak Ci' Ramaikan Twitter, Warganet Bahas Jasanya Bagi Indonesia, Apa Saja?
Laporan mengenai wafatnya sosok Ciputra meramaikan Tanah Air, khususnya dunia maya. Bahkan, nama Ciputra masuk ke daftar tren sejumlah platform hari ini (27/11/2019), seperti Google dan Twitter.
Di Twitter, para pengguna tak cuma menyampaikan rasa bela sungkawa, tapi juga rasa terima kasih atas 'karya-karya' yang Ciputra bangun; dari perusahaan properti, media, hingga klub bulu tangkis.
"Seiring dengan kehebatan Rudy Hartono, Ciputra membubarkan klub sepak bola dan atletik pada 1975. (Klub) Jaya Raya memilih fokus total pada bulu tangkis. Keputusan yang akhirnya membawa berkah bagi Indonesia," tulis warganet dengan nama A. Ainur Rohman, dikutip di Surakarta.
Baca Juga: Pendiri Ciputra Group Tutup Usia, Warganet Kenang Sosoknya: Suka Bawa Nasi Timbel Kalau Lagi . . . .
Seiring kehebatan Rudy Hartono, Ciputra membubarkan klub sepak bola dan atletik pd 1975. Jaya Raya memilih fokus total pd bulu tangkis.
— A. Ainur Rohman (@ainurohman) November 27, 2019
Keputusan yg akhirnya membawa berkah bagi Indonesia dgn lahirnya Susy Susanti, Mia Audiana, sampai Hendra Setiawan.
Terima kasih Pak Ci.
RIP pic.twitter.com/vEtINGvUja
Cuitan lain datang dari anak mantan pegawai Jaya Group, perusahaan yang didirakan oleh Ciputra. Pengguna bernama Dedy Soelistijan itu mengenang seragam kerja sang ayah yang memiliki logo serupa dengan logo pada bianglala di Dufan.
Dalam bahasa Inggris, ia menulis, "Pak Cip, semoga Anda tenang di sana, keluarga kami tak akan pernah melupakanmu."
I grew up with the red, square logo on my father’s grey uniforms, when I finally realized that it’s the same logo in big ferris wheel in Dufan. He was an employee in Jaya Group, founded by Ciputra.
— IG: DedySoelistijan™ (@DedySoelistijan) November 27, 2019
Pak Cip, may you rest in peace, our family will never forget you ??#RIPCiputra
Ya, Ciputra memang berkontribusi terhadap pembangunan Taman Impian Jaya Ancol, termasuk Dufan; sebuah taman hiburan yang diklaim sebagai ciri khas Indonesia.
Ciputra meninggal dunia. Dia berperan dalam pembangunan Ancol. https://t.co/UEd59JJTID
— Historia (@historia_id) November 27, 2019
Karya lain dari Ciputra ialah Majalah Tempo. Penulis buku dan aktivis HAM, Andreas Harsono juga menyebutkan tentang hobi sang pengusaha itu dalam mengoleksi karya seni, begitu pula dengan insiden yang menimpa ayah Ciputra pada 1944.
Ciputra (1931-2019), a property developer, founder of Indonesia's Jaya Group and Ciputra Group, art collector, philanthropist, a founder of Tempo magazine, died in Singapore today. His father was arrested and went missing in 1944 ????https://t.co/zJR5uvfZSq pic.twitter.com/XPJZYWl0yA
— Andreas Harsono (@andreasharsono) November 27, 2019
Hingga pukul 09.24 WIB, ada sekitar 3.653 cuitan yang memuat nama Ciputra. Kata 'Pak Ci' pun turut masuk ke dalam daftar tren di Twitter.
Inalilahi wa inalilahi rojiun, Rest In Peace Ir. Ciputra, founder and chairman Ciputra Group and commissioner on my working company. Thank you for your dedicated and Have a good rest, Sir! Respect????
— VE SISWANTORO (@verlianiese) November 27, 2019
24 August 1931 - 27 November 2019 pic.twitter.com/5h6qXU9v5Z
RIP Pak Ciputra. Thank you for playing a part in dragging this nation kicking and screaming to some kind to progress.
— Ruli Harahap (@ruliharahap) November 27, 2019
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: