"Kecenderungan membangun kota baru itu segalanya harus modern. Akan sangat sayang jika tidak ada unsur etnik atau budaya yang membedakan IKN Indonesia dengan kota-kota modern lainnya," katanya dikutip Bisnis.com, Rabu (4/12/2019).
Ia juga ingin agar ibu kota negara memiliki aksesibilitas mumpuni, salah satunya jaringan transportasi yang terintegrasi serta area hijau dan ruang publik yang ramah anak dan keluarga.
Baca Juga: Kenalkan Ibu Kota Baru pada Dunia, Balikpapan Gelar Marathon Road to IKN
Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dani H Sumadilaga, ibu kota negara adalah milik seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi milenial.
"Ke depan yang akan mengisi (ibu kota negara) adalah kaum milenial sekarang, yang berdasarkan pengalaman dan persepsi terhadap kehidupan mungkin berbeda dengan generasi lainnya," katanya.
Penulis buku Generasi Phi, Muhammad Faisal juga mengatakan, para milenial yang akan menghuni ibu kota baru cenderung memiliki idealisme seperti generasi Alpha yang hidup di awal 1900, mulai kembali ke agama, idealisme, dan kultur lokal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: