Di Eropa, saham perusahaan pembuat barang-barang mewah termasuk yang paling menurun. Indeks saham penerbangan AS turun 2,3 persen. Sedangkan operator hotel dan kasino Las Vegas Sands Corp dan Wynn Resorts Ltd yang memiliki operasi besar di China turun lebih dari 4 persen.
Para investor khawatir bahwa penyebaran wabah virus korona dapat menghalangi konsumen China untuk bepergian dan berbelanja. Kepala Ekonom Asia Pasifik untuk IHS, Rajiv Biswas, mengatakan wabah virus korona yang mirip SARS dapat berisiko terhadap perekonomian.
"Berkembangnya virus korona yang mirip SARS di Wuhan dapat berisiko terhadap pertumbuhan ekonomi yang besar bagi kawasan Asia Pasifik, apalagi sekarang ada bukti bahwa virus itu dapat menular antarmanusia," ujar Biswas.
Baca Juga: Makin Menyebar, Virus Misterius Wuhan Masuk ke Filipina dan Taiwan
Menyebarnya virus korona membuat seorang warga Beijing, Zhang Xinyuan, membatalkan tiket perjalanan liburan ke Phuket, Thailand. Dia mengaku khawatir, wabah virus korona berkembang seperti virus SARS pada 2002 silam.
"Kami akan tinggal di rumah selama liburan. Saya takut, karena saya ingat bagaimana SARS terjadi," ujar Zhang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan pertemuan darurat terkait wabah virus korona pada Rabu (22/1). Sejauh ini WHO belum merekomendasikan pembatasan perdagangan atau perjalanan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: