Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Save Our Sea: Membangun Asa Via Ekowisata

Save Our Sea: Membangun Asa Via Ekowisata Kredit Foto: Antara/Dewi Fajriani

Beberapa Hal yang Perlu Dicermati

1. Pembangunan ekowisata nasional perlu segera dibenahi secara menyeluruh. Pembangunan ekowisata terutama di daerah pesisir dan laut menghendaki adanya kerja sama dari para pihak atau stakeholders pembangunan di kawasan pesisir dan laut, yaitu pemerintah pusat dan daerah, masyarakat pesisir, pengusaha, dan lembaga swadaya masyarakat;

2. Para pihak yang memiliki kepentingan terhadap pemanfaatan sumberdaya alam di kawasan pesisir dan laut harus menyusun perencanaan pengelolaan terpadu yang dapat mengakomodir segenap kepentingan mereka dengan menggunakan model pendekatan dua arah yaitu pendekatan top down dan bottom up;

3. Pembangunan ekowisata di wilayah pesisir perlu adanya keterpaduan pendekatan sebab pengelolaan wilayah pesisisr dan laut memiliki keunikan wilayah dan beragamnya sumber daya yang spesifik antara wilayah yang satu dan lainnya;

4. Bahaya invasi budaya dan investasi asing perlu diwaspadai. Dengan demikian, keterlibatan masyarakat sekitar sebagai pengawas menjadi teramat penting. Hal lain yang harus diperhatikan adalah perkembangan budaya dalam masyarakat asli di sekitar kawasan ekowisata yang berbeda dengan budaya para wisatawan. Disadari atau tidak lambat laun akan terjadi pergeseran budaya yang mungkin dapat melenyapkan budaya asli.

Idealnya dalam suatu kawasan ekowisata timbul suatu keterikatan dan rasa saling menghormati antar-komunitas penduduk asli dengan wisatawan;

5. Program pengembangan ekowisata tidak akan berjalan secara efektif jika tidak ada kerja sama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, segenap pihak yang memiliki keterkaitan erat dengan keberhasilan ekowisata harus dilibatkan, yaitu pemerintah, sebagai penyedia fasilitas dan infrastruktur, dukungan kebijakan, dan untuk pelestarian ekosistem yang ada pada objek wisata, universitas atau perguruan tinggi apa saja yang ada di sekitar atau dekat dengan objek wisata sebagai penyedia narasumber/pelatih peningkatan kapasitas kelompok dan pelestarian ekosistem yang ada pada objek wisata.

Kelompok masyarakat untuk melakukan pengamatan ekosistem pada objek secara bersama dan berkala, event organizer, untuk membantu membangun pasar objek wisata (promosi dll), LSM untuk penyediaan narasumber/pelatih peningkatan kapasitas kelompok.

6. Untuk menjaga keberlanjutan ekowisata yang dapat dikelola dengan optimal yang terpenting bukan hanya menyangkut kelangsungan pertumbuhan kawasan ekowisata saja, tetapi menyangkut kelangsungan para pelaku wisata yang ada dalam kawasan tersebut;

7. Bila sebuah program ekowisata ingin diterapkan di suatu objek atau kawasan wisata maka ada beberapa rekomendasi yang bisa dilaksanakan para pendesain program, yaitu melakukan kajian apakah kegiatan ekowisata memang dibutuhkan di lokasi tersebut dan mengkaji apakah masyarakat secara sadar tertarik terhadap kegiatan ekowisata sebab pelibatan masayarakat secara aktif adalah kunci keberhasilan program;

8. Ekowisata dianggap sejenis usaha yang berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan konservasi. Agar ekowisata tetap berkelanjutan maka perlu kondisi yang memungkinkan masyarakat ikut serta mengambil keputusan dalam pengelolaan usaha ekowisata, mengatur arus dan jumlah wisatawan, dan mengembangkan ekowisata sesuai visi dan harapan masyarakat untuk masa depan.

Dengan pola ekowisata, masyarakat dapat memanfaatkan keindahan alam yang masih utuh, budaya, dan sejarah setempat tanpa merusak atau menjual isinya;

9. Kegiatan ekowisata saat ini telah menjadi kebutuhan primer. Implementasinya disesuaikan dengan kekuatan ekonomi masing-masing daerah. Pemilihan daerah yang tepat akan berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan. Dengan demikian, sebuah rencana untuk menjadikan suatu kawasan wisata menjadi ekowisata, harus terprogram;

10. Hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah:

a. Jumlah wisatawan dan karakteristiknya dengan berbagai keinginan untuk berwisata;

b. Tipe dari aktivitas ekowisata yang dapat ditawarkan pada sebuah kawasan ekowisata;

c. Struktur masyarakat yang berada pada kawasan ekowisata;

d. Kondisi lingkungan sekitar yang berada pada kawasan ekowisata;

e. Kemampuan masyarakat untuk beradaptasi terhadap perkembangan ekowisata;

f. Dampak ekowisata sehingga diperlukan analisa dampak ekowisata pada setiap objek dan daya tarik ekowisata;

g. Sarana dan prasarana yang diperlukan sebagai faktor pendukung ekowisata;

h. Sarana komunikasi yang diperlukan untuk memperoleh informasi keberadaan objek ekowisata yang ditawarkan dan informasi apakah fasilitas pendukung kegiatan ekowisata tersedia dan memadai.

Akhir kata, agar ekowisata bermanfaat secara berkelanjutan maka harus dikelola dan dijaga kelestarian alam maupun budayanya. Partisipasi masyarakat penting, namun akan lebih baik jika hal ini bisa dimulai dari diri kita sendiri, karena kita memiliki peranan sama dalam melakukan pembangunan di wilayah kita.

Maka tak salah apa yang dikatakan oleh JM Power: jika kita ingin membuat mimpi menjadi kenyataan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah bangun. Jadi langkah awal yang harus dilakukan untuk mewujudkan ekowisata yang sukses dan fenomenal menjadi kenyataan, kita haruslah bangun dan bangkit, berjuang dan memotivasi diri sendiri.

Kemudian memulainya dari diri sendiri, dengan segenap tenaga dan pikiran. Karena apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan terjadi pada kita. Jadi jika ingin mengubah hidup, kita perlu sedikit mengubah pikiran kita (Wayne Dyer).

Dan yang terpenting, mengetahui saja tidak cukup, kita harus menerapkan. Keinginan saja tidak cukup, kita harus melakukan, kata Johann Wolfgang von Goethe. Dengan mengacu pada motivasi ini, langkah untuk mewujudkan ekowisata yang prospektif dan mampu menawarkan masa depan yang lebih sejahtera bukan hal yang mustahil. Bukankah masa depan adalah milik mereka yang menyiapkan hari ini?

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: